Ketua Bappilu Golkar Jabar MQ Iswara menilai mengapresiasi sikap Bamsoet yang lebih mementingkan kebesaran dan kemajuan partai dibanding kepentingan pribadi. Sehingga, rekonsiliasi yang terjadi mengakhiri persaingan kubu Bamsoet dan Airlangga.
"Ini menunjukkan kedewasaan sebagai politisi yang handal sekaligus sikap negarawan Pak Bamsoet yang berpikir untuk kepentingan yang lebih besar," kata Iswara saat dihubungi via telepon, Sabtu (28/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iswara yang juga timses pemenangan Airlangga merasa lega dengan rekonsiliasi yang dilakukan oleh kedua tokoh ini. Menurutnya, lebih baik energi dan strategi politik keduanya dimaksimalkan untuk terus membangun partai berlambang pohon beringin ke depan.
"Lebih baik energi yang luar biasa dari Pak Airlangga dan Pak Bamsoet dioptimalkan dan disinergikan untuk membesarkan Partai Golkar," tuturnya.
Ia mengajak seluruh kader untuk fokus menatap ke depan agenda-agenda politik yang harus dihadapi Golkar. Khususnya di Golkar Jabar yaitu menyukseskan Pilkada Serentak tahun 2020 mendatang.
"Golkar harus memaksimalkan kadernya di Kabinet Indonesia Maju, menetapkan kader-kader terbaiknya untuk duduk di pimpinan AKD, DPR dan MPR RI. Kemudian fokus untuk pemenangan Pilkada Serentak 2020. Dan di atas segalanya, sebagai kontestan Pemilu legislatif, Golkar harus berjuang kembali menjadi pemenang Pemilu legislatif tahun 2024," ujar Iswara.
Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo telah bertemu dalam nuansa yang jauh dari persaingan. Pertemuan keduanya yang sangat cair pada Jumat (27/9/2019) malam memperlihatkan kedewasaan berpolitik keduanya. Sekaligus menunjukkan kematangan Golkar.
Bamsoet yang menyebut pertemuan keduanya sebagai bagian dari konsolidasi partai, mengakui bahwa menjaga kekompakan suatu partai penting untuk menghadapi tensi politik yang meningkat.
Simak juga video "Tepis Airlangga, Bamsoet Ingin Munas Golkar Sebelum Oktober 2019":
(mud/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini