Aksi berlangsung pada Jumat (27/9/2019) sekitar pukul 17.00 wita, di perempatan jalan Samratulangi, Raden Saleh dan jalan S. Parman. Mahasiswa yang berjumlah belasan itu, dikawal oleh ratusan aparat kepolisian lengkap dengan mobil watercannon dan senjata gas air mata.
Dalam aksinya para peserta juga melaksanakan salat gaib. Mereka berduka atas meninggalnya 2 mahasiwa UHO yaitu Randi (21) dan Yusufa (19).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang mahasiswa yang mewakili massa aksi menyuarakan, agar pihak kepolisian tidak perlu untuk melakukan penjagaan massa aksi yang cukup terbilang sangat ketat. Kedatangan massa aksi hanya menyampaikan tiga tuntutan untuk Kapolda Sulteng agar bisa dibawa ke Mabes Polri.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini