2 Mahasiswa Tewas saat Aksi, BEM SI: Presiden Harus Menindak Pelaku

2 Mahasiswa Tewas saat Aksi, BEM SI: Presiden Harus Menindak Pelaku

Usman Hadi - detikNews
Jumat, 27 Sep 2019 13:45 WIB
Muhammad Nurdiyansyah -- Foto: Usman Hadi/detikcom
Yogyakarta - Koordinator Pusat Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Muhammad Nurdiyansyah, menilai pertemuan pimpinan BEM dengan Presiden tidak urgen dilakukan. Menurutnya yang lebih penting saat ini adakah Presiden segera menindak aparat pelaku kekerasan yang menewaskan dua mahasiswa Univ Halu Oleo Kendali saat aksi.

Nurdiyansyah mengakui bahwa pihaknya menolak ajakan pertemuan dari Presiden Jokowi hari ini. Salah satu alasannya adalah karena saat ini BEM SI sedang berduka terkait jatuhnya korban jiwa dan luka karena kekerasan aparat dalam mengamankan aksi.

"Bahwa hari ini mahasiswa sedang berduka cita sehubungan dengan adanya korban luka maupun jiwa yang menimpa massa aksi di berbagai daerah. Kami memandang menghadiri undangan di Istana di tengah kondisi seperti ini merupakan sikap yang kurang etis untuk dilakukan," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Hal itu disampaikan Nurdiyansyah kepada wartawan di Kantor Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Jalan Trengguli Blok E12, Bulaksumur, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (27/9/2019).

BEM SI kecewa dengan adanya tindakan kekerasan yang dilakukan aparat kepada massa demonstran. Menurut BEM SI, seharusnya Presiden Jokowi bisa menangani setiap aksi demonstrasi dengan baik, dilakukan dengan persuasif, humanis dan tidak represif.

"Kondisi saat ini mengharuskan Presiden ambil bagian dalam mengusut, menindak dan memberikan sanksi kepada aparat yang telah melakukan tindakan kekerasan kepada massa aksi," tuntut Nurdiyansyah.


Alasan lainnya adalah BEM SI mengajukan syarat bahwa pertemuan itu harus dilakukan secara terbuka dan disiarkan secara luas oleh media.

"Pertemuannya dilaksanakan secara terbuka dan dapat disaksikan langsung oleh publik melalui kanal televisi nasional. Kedua Presiden (harus) menyikapi berbagai tuntutan mahasiswi yang tercantum dalam 'maklumat tuntaskan reformasi'," tutupnya.


Simak Video "Ketum Muhammadiyah Minta Kader IMM yang Tewas di Kendari Diusut"

[Gambas:Video 20detik]

(ush/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads