"Saat ini sebanyak 15 orang (luka). Mahasiswa 11 orang, 1 staf DPRD, 3 anggota Polri saat ini dirawat karena luka-luka di tubuh, Namun kondisinya baik semua," ujar Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhardt kepada wartawan di depan kantor Disnakertrans Kendari, Kamis (26/9/2019).
Ricuh demonstrasi, menurut Harry, bermula saat kelompok mahasiswa memaksa masuk ke gedung DPRD Sultra. Polisi menghalau mahasiswa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi demo pelajar STM dan mahasiswa ini terjadi pada Kamis (26/9), sejak pukul 10.00 Wita. Massa mahasiswa dan pelajar melakukan long march lebih dulu di Jl Abdullah Silondae menuju gedung DPRD Sulteng.
Sekitar pukul 12.20 Wita, mahasiswa dan pelajar mencoba menjebol barikade polisi. Aksi itu pun dibalas petugas dengan menembakkan gas air mata.
Dalam kericuhan ini Randi (21) mahasiswa Halu Oleo, Kendari, tewas. Jenazah Randi diautopsi dilakukan untuk memastikan kondisi luka tembak di tubuh korban.
"Autopsi akan dilakukan di RS Abunawas yang akan dilakukan oleh tim dokter Abunawas bersama tim dokter Bhayangkara dan tim dokter RS Korem," kata Harry. (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini