"Karena sudah meresahkan masyarakat dan dunia pendidikan, kami meminta aparat yang berwenang untuk melakukan investigasi lebih mendalam penyebab kericuhan yang melibatkan pelajar. Apa yang terjadi adalah pendidikan politik yang kurang baik bagi anak-anak kita," kata Wakil Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian, kepada wartawan, Kamis (26/9/2019).
Hetifah mengatakan sebetulnya generasi milenial sangat dibutuhkan untuk terlibat dalam berbagai isu. Menurutnya, para siswa perlu diberi ruang untuk berekspresi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, menurut Hetifah, pada saat bersamaan, kaum muda harus dilindungi dari tindak kekerasan. Selain itu, unjuk rasa perlu mengikuti aturan yang ada.
"Padahal saat ini iklim dunia memang mendorong partisipasi kaum milenial dalam berbagai isu publik. Di satu sisi kita perlu memberi mereka kesempatan menyatakan pendapat, sekaligus melindungi mereka dari kemungkinan mengalami tindak kekerasan. Aparat juga perlu bijak menghadapi kelompok massa berusia muda," ungkap politikus Partai Demokrat ini.
Hetifah menyatakan prihatin atas kericuhan yang terjadi. Dia bercerita siswa di Eropa dan Australia ikut serta dalam demo soal perubahan iklim dan juga antiperang. Demo dilakukan dengan menekankan pada pemberian penyadaran dan upaya menyampaikan pesan secara damai.
![]() |
Dia mengatakan semestinya sekolah membuat aturan agar pelajar tak terlibat dalam aksi demo yang tidak mencerdaskan. Di sisi lain, sekolah juga mesti memberi pendidikan politik kepada pelajar.
"Sekolah bisa melarang anak meninggalkan sekolah pada jam belajar. Sekolah memberikan pesan dan pendidikan politik bagaimana bertindak saat unjuk rasa yang baik dan tertib. Sehingga pesan bisa tersampaikan tapi tidak mengganggu pihak lain dan merusak fasilitas publik," ujar dia.
Kericuhan demo pelajar terjadi dari sore hingga malam, Rabu (25/9). Massa melempari polisi dengan batu. Mereka juga sempat merusak dan membakar pagar DPR.
Setelah polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan, massa tetap bertahan. Kericuhan kemudian menyebar dan massa baru benar-benar bisa dibubarkan sekitar pukul 04.10 WIB.
Pada Rabu (25/9) malam, dilaporkan ada 570 massa pelajar yang diamankan. Dan pada dini hari, polisi masih melakukan penangkapan terhadap massa yang masih bertahan dan melawan untuk dibubarkan petugas.
Simak Video "Ambulans-ambulans Ini Diamankan di Pejompongan, Diduga Terkait Demo Ricuh"
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini