Korban Tewas Akibat Kerusuhan di Wamena Jadi 30 Orang

Korban Tewas Akibat Kerusuhan di Wamena Jadi 30 Orang

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 25 Sep 2019 18:25 WIB
Gubernur Papua Lukas Enembe (Wilpret/detikcom)
Jayapura - Korban tewas akibat demo berujung anarkis di Wamena, Jayawijaya, Papua, bertambah jadi 30 orang. Sebagian besar jenazah sudah dibawa ke Jayapura.

"Data terakhir ada 30 jenazah dan sebagian besar sudah dikirim ke Jayapura," kata Gubernur Papua Lukas Enembe di Wamena, yang dikutip dari Antara, Rabu (25/9/2019).

Lukas, yang mewakili pemerintah, juga menyampaikan dukacita kepada keluarga korban. Lukas mengatakan aksi anarkistis itu terjadi tiba-tiba tanpa diketahui pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kejadian tiba-tiba dan memaksa siswa-siswa, oleh kelompok yang kami tidak tahu dari mana tetapi mereka memaksa anak-anak sekolah yang masih ulangan untuk melakukan aksi kriminal," katanya.



Sedangkan Kapolres Jayawijaya AKBP Tonny Ananda Swadaya mengatakan tidak ada mayat pada penyisiran hari ketiga. Kapolres mengatakan sudah ada beberapa orang yang ditangkap untuk mendalami aksi kriminal kemarin.

"Sementara kita pendalaman jadi saya belum publikasi. Nanti, setelah jelas arahnya, siapa aktornya baru kita publikasi. Yang diamankan sementara 7 orang," ucap Tonny terpisah.


Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan 26 orang tewas akibat demonstrasi yang berujung kerusuhan di Wamena, Jayawijaya, Papua. Sebanyak 22 korban tewas di antaranya warga pendatang.

Kerusuhan pada Senin (23/9) kemarin tidak hanya terjadi di Wamena, tapi juga di Jayapura. Tito mengatakan kerusuhan dimanfaatkan oleh United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) untuk memancing media nasional dan internasional memberitakan kondisi Papua yang kacau.


Simak Video "Polri Ungkap Dugaan Pemicu Kerusuhan di Wamena!"

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 2
(rvk/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads