"Ada 27 pasutri dan 18 cakades yang masih memiliki hubungan famili seperti paman dengan keponakan ikut nyalon," ungkap Kabid Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Wonogiri, Zyqma Idatya Fitha kepada detikcom melalui sambungan telepon.
Menurut perempuan yang akrab disapa Fitha itu, cakades yang menggandeng keluarga maupun famili kebanyakan merupakan petahana. Hal ini bisa terjadi lantaran pengaruh tokoh bersangkutan cukup dominan di suatu desa. Alhasil warga lainnya enggan ikut untuk berkontestasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pasutri yang maju dalam pilkades adalah Suharno HP (40) dan Sri Lestari (36). Keduanya menjadi cakades di Desa Sonoharjo, Kecamatan Wonogiri.
Suharno mengaku, sejak awak hingga pendaftaran ditutup tidak ada warga yang berminat. Akhirnya sang istri dimintanya untuk ikut mendaftar.
"Ikut nyalon sebenarnya tidak direncanakan. Saya mendaftarkan diri menjadi agar memenuhi syarat pilkades bisa digelar," kata Sri Lestari.
Sementara untuk pengamanan Pilkades serentak di Wonogiri, kepolisian menerjunkan hampir 1.000 personel. Personel yang diterjunkan merupakan gabungan sejumlah polres dan satuan. Meliputi seluruh anggota Polres Wonogiri yang tersprint 497 personel. Selanjutnya BKO dari Brimob 100 personel, Satsabhara Polda Jateng 100 personel, bantuan BKO dari Polresta Surakarta, Polres Sukoharjo, Polres Boyolali, Polres Klaten dan Polres Karanganyar, sebanyak 200 personel.
Kapolres Wonogiri AKBP Uri Nartanti Istiwidayati mengatakan ada personel yang ditempatkan di setiap desa penyelenggara pilkades. Lalu personel lainnya ditempatkan di setiap eks-distrik, ada 5 eks distrik di Wonogiri.
"Pasukan Brimob disiagakan di tiga rayon, untuk membackup personel di eks-distrik. Semua personel siaga penuh," ujarnya.
Disebutnya, pelaksanaan pilkades di Wonogiri berlangsung aman. Pasalnya semua cakades dan tim sukses sudah sepakat menjaga suasana kondusif. Demikian pula dengan warga dan elemen masyarakat lainnya.
"Wonogiri itu terkenal paling kondusif setiap ada agenda pemilihan, baik pileg, pilpres, pilkada, termasuk pilkades," pungkasnya. (rih/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini