Pertemuan yang dibalut dalam dialog disertai makan malam itu digelar di kediaman Moeldoko di Jakarta Pusat, Selasa (24/9) malam. Hadir berbagai tokoh seperti Mahfud MD, Franz Magnis Suseno, Sarwono Kusumaatmadja, Helmy Faishal, Ahmad Suaedy, Alissa Wahid, A Budi Kuncoro, Syafi Ali, Prof KH Malik Madany, Romo Benny Susetyo, Rikad Bagun, Alhilal Hamdi dan Siti Ruhaini.
Moeldoko mengatakan, pertemuan itu sebagai upaya pemerintah untuk mendengar masukan dari para tokoh bangsa. Moeldoko pun memastikan Presiden Jokowi memberi perhatian penuh pada aspirasi masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah berupaya mendengar dan mencari masukan dari para tokoh yang hadir," kata Moeldoko dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (25/9/2019).
"Presiden tidak pernah mengabaikan suara publik," imbuh dia.
Sejumlah tokoh pun menyampaikan pendapatnya tentang munculnya perbedaan pendapat terkait UU KPK hingga RUU KUHP. Salah satunya Alissa Wahid yang meminta agar Presiden lebih peka terhadap kritik yang disampaikan.
"Mereka yang berunjukrasa sebagian adalah pendukung Jokowi. Presiden harus lebih peka terhadap kritik yang disampaikan," ujar Alissa.
Dalam pertemuan itu, para tokoh sepakat agar pemerintah lebih persuasif dengan membuka ruang dialog. Sebab, menurut mereka, unjuk rasa terjadi karena tidak adanya ruang bagi mahasiswa menyampaikan aspirasinya secara langsung.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini