Selama tiga tahun di bawah pengasuhan SR, bocah perempuan itu juga kerap mendapat perlakuan kasar.
"Diambil saat berusia 2 tahun dari ibunya, karena ibunya (kandung) enggak bisa mengurus," lirih SR saat ditanya polisi di Mapolsek Cibadak, Selasa (24/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari kesaksian tetangga SR, diketahui korban selama hidupnya kerap mendapat penganiayaan dari keluarga angkatnya.
"Ibu kandung korban sakit, korban diasuh oleh keluarga pelaku sejak berusia 2 tahun. Sejak itu, korban sering mendapat kekerasan bahkan kerap kabur dari rumah," kata Nasriadi.
Kekerasan seksual juga dialami korban dari dua kakak angkatnya yang berusia 16 tahun dan 14 tahun.
"Dalam visum, tidak hanya kemaluan korban tapi juga ada kerusakan di anus. Salah seorang pelaku yang berusia 14 tahun sudah mengakui itu," lanjut Nasriadi.
Kematian korban sempat menjadi misteri, saat itu meskipun sudah mengantongi bukti dan keterangan kepolisian belum sepenuhnya mencurigai SR. Bahkan usai dilakukan visum, SR hadir di pemakaman dan menangis sesenggukan.
"Dia datang ke pemakaman dan menangisi korban, namun polisi tidak lantas percaya dengan air mata buaya. Sejumlah bukti dan pengakuan berhasil diungkap, dia yang mencekik kemudian bersama anaknya dia membuang mayat korban ke pinggir sungai," tandas Nasriadi.
Tonton juga video Begini Kondisi Balita yang Tunggui Jenazah Ayahnya Selama 3 Hari:
(sya/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini