"Mereka adalah top influencers," kata analis media sosial Drone Emprit and Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, kepada wartawan, Rabu (25/9/2019).
Ismail mengunggah daftar top influencers yang menggemkan tagar #TurunkanJokowi di Twitter. Ada @candraidw_md, @opposite6890, @localhost911, @do_ra_dong, @aisyadiaa, @3Ent0w1j4yA, dan @helmifelis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akun @localhost911 menggemakan berbagai tagar misalnya #RezimPanikHarga2Naik, #MahasiswaMemanggilAlumni212, #KamiBersamaKetumFPI, dan juga #Save_WhiteBaret pada 4 September 2019 alias awal cuitan akun ini.
Akun @do_ra_dong dahulu juga mencuitkan #UASdukungPrabowo pada 11 April lalu dan #PutihkanJakarta pada 5 April lalu. Dia petama kali mencuit pada 27 Desember 2018.
Akun @aisyadiaa pernah mencuitkan #GejayanMemanggil hingga #SaveJambi. Pada 11 September, akun ini mencantumkan #KamiBersamaKetumFPI. Dia juga pernah mencantumkan #StopKriminalisasiUAS. Dia pertama kali mencuit pada 17 Agustus 2019.
Akun@helmifelis pernah menggemakan #SaveFPI pada 28 Juli 2019. Pada 22 Mei, dia mencantumkan #JokowiMundurlah. Pada 13 April, dia mencantumkan #SayaYakinPrabowoMenang. Sebelum itu, dia mencuit pula dengan tagar #TheGreatCampaignOfPrabowo dan #IndonesiaButuhPrabowo. 14 Maret adalah saat pertama akun ini mencuit, yakni mencantumkan #2019GantiPresiden.
Kembali ke penuturan Ismail Fahmi, bagaimana cara dia membedakan tagar demo mahasiswa, misalnya #GejayanMemanggil, dengan tagar untuk menurunkan Jokowi adalah dua hal yang berbeda kelompok akun? Lewat peta Social Network Analysis (SNI), kelompok itu terlihat berbeda. Garis warna-warni pencuit tagar tersebut tidak bercampur. Akun pencuit tagar yang satu tidak pernah mencuitkan tagar yang lainnya.
"Meskipun ada ramai tagar #TurunkanJokowi, mahasiswa ini tidak ikut me-retweet, tidak ikut mengamplifikasi, tidak ikut bicara topik itu," kata Ismail.
Halaman 2 dari 2