Siapa di Balik #TurunkanJokowi di Jagat Twitter?

Siapa di Balik #TurunkanJokowi di Jagat Twitter?

Danu Damarjati - detikNews
Rabu, 25 Sep 2019 07:59 WIB
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta - Analis media sosial Drone Emprit and Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, menjelaskan pemain tagar #TurunkanJokowi di Twitter bukanlah pihak mahasiswa demonstran. Lantas siapa yang bermain di balik tagar itu?

"Mereka adalah top influencers," kata analis media sosial Drone Emprit and Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, kepada wartawan, Rabu (25/9/2019).



Ismail mengunggah daftar top influencers yang menggemkan tagar #TurunkanJokowi di Twitter. Ada @candraidw_md, @opposite6890, @localhost911, @do_ra_dong, @aisyadiaa, @3Ent0w1j4yA, dan @helmifelis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian detikcom menelusuri akun-akun itu. Akun @candraidw_md pagi ini menampilkan keterangan bahwa akun ini tak ada lagi. Akun @opposite6890 memangmenggemakan tagar itu dan mengunggah video-video peristiwa demo. Akun ini mencuit pertama pada 27 Agustus 2018 menggemakan tagar #2019gantipresiden.

Akun @localhost911 menggemakan berbagai tagar misalnya #RezimPanikHarga2Naik, #MahasiswaMemanggilAlumni212, #KamiBersamaKetumFPI, dan juga #Save_WhiteBaret pada 4 September 2019 alias awal cuitan akun ini.

Akun @do_ra_dong dahulu juga mencuitkan #UASdukungPrabowo pada 11 April lalu dan #PutihkanJakarta pada 5 April lalu. Dia petama kali mencuit pada 27 Desember 2018.

Akun @aisyadiaa pernah mencuitkan #GejayanMemanggil hingga #SaveJambi. Pada 11 September, akun ini mencantumkan #KamiBersamaKetumFPI. Dia juga pernah mencantumkan #StopKriminalisasiUAS. Dia pertama kali mencuit pada 17 Agustus 2019.

Akun@helmifelis pernah menggemakan #SaveFPI pada 28 Juli 2019. Pada 22 Mei, dia mencantumkan #JokowiMundurlah. Pada 13 April, dia mencantumkan #SayaYakinPrabowoMenang. Sebelum itu, dia mencuit pula dengan tagar #TheGreatCampaignOfPrabowo dan #IndonesiaButuhPrabowo. 14 Maret adalah saat pertama akun ini mencuit, yakni mencantumkan #2019GantiPresiden.



Kembali ke penuturan Ismail Fahmi, bagaimana cara dia membedakan tagar demo mahasiswa, misalnya #GejayanMemanggil, dengan tagar untuk menurunkan Jokowi adalah dua hal yang berbeda kelompok akun? Lewat peta Social Network Analysis (SNI), kelompok itu terlihat berbeda. Garis warna-warni pencuit tagar tersebut tidak bercampur. Akun pencuit tagar yang satu tidak pernah mencuitkan tagar yang lainnya.

"Meskipun ada ramai tagar #TurunkanJokowi, mahasiswa ini tidak ikut me-retweet, tidak ikut mengamplifikasi, tidak ikut bicara topik itu," kata Ismail.
Halaman 2 dari 2
(dnu/lir)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads