"Kita doakan kemarau panjang ini segera berakhir supaya sawah dan petani kita bisa mendapat pasokan air yang baik," kata Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana seusai salat, Selasa (24/9/2019).
Cellica menuturkan kemarau panjang melanda Karawang hampir 6 bulan terakhir sehingga 14 ribu hektare sawah kekeringan. "Dua puluh persen sawah kita terdampak kekeringan. Kemarin saya meninjau sawah Pakisjaya dan Karawang Selatan pasokan air memang kurang optimal," kata Cellica.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menanggulangi dampak kekeringan, Pemkab Karawang telah meminta tambahan debit air ke Perum Jasa Tirta 2 selaku pengelola saluran irigasi. "Kita minta dari 660 menjadi 700 kubik air per detik," kata Hanafi Chaniago, Kepala Dinas Pertanian Karawang, seusai salat Istisqa.
Hanafi menuturkan kemarau panjang juga membuat saluran irigasi seret. Alhasil, sejumlah sawah warga tak mendapat pasokan air yang layak. Di Kecamatan Jayakerta dan Pakisjaya, misalnya, sebanyak 3.000 hektare sawah kering tak terairi. "Kalau gagal panen atau puso, stok beras di Jawa Barat bisa terpengaruh," kata Hanafi.
Selain menyelamatkan sawah, salat Istisqa dimaksudkan untuk meredam kebakaran hutan di Riau dan daerah lainnya. "Kita juga berempati atas kondisi masyarakat yang terdampak kebakaran hutan. Mudah-mudahan segera berakhir," kata Cellica.
Tonton juga video Kemarau Panjang, Warga Ciamis Salat Minta Hujan:
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini