"Jadi ketidakpercayaan dengan adanya reforma agraria. Yang selama ini kan Jokowi kan punya program tentang bagi-bagi lahan berjuta-juta hektare itu kan. Jadi (aksi menyobek sertifikat) bentuk kekecewaan warga gitu, karena selama ini nggak berjalan," kata perwakilan JMPPK Bambang Suteknyo saat ditemui di lokasi aksi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang jelas, kami sebagai petani ingin ini, kami di Pati selama ini masih berjuang, belum selesai, melawan pabrik semen di Pati dan Rembang ini. Selama ini pabrik semen ini akan mencaplok ribuan hektare tanah warga yang selama ini untuk pertanian," ujar Bambang.
"Harapan saya, semen sendiri sudah overproduksi. Kenapa harus dibuat pabrik semen di Jawa? Paling tidak kan aspirasi petani didengarkan," imbuhnya.
Bambang bersama rekan-rekannya sesama petani Kendeng lalu melanjutkan perjalanan mereka dengan berjalan kaki ke Istana. Mereka tampak mengenakan kain lurik dan kain jarik serta memakai caping bercat merah-hitam bertulisan 'Tolak Pabrik Semen'.
Serikat Petani Turut Berunjuk Rasa di Depan Gedung DPR:
(azr/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini