Aparat kepolisian kemudian mengungkap kasus penemuan mayat tersebut. Fakta menyebut korban tewas dibunuh oleh tiga orang pelaku masing-masing SR (36) dan dua anak kandungnya berusia 16 dan 14 tahun. Mirisnya mereka adalah keluarga angkat korban.
Mayat korban ditemukan sekitar jam 13.00 WIB oleh warga yang tengah menyetrum ikan di sekitar lokasi. Temuan itu kemudian menyebar ke seantero kampung hingga akhirnya dilaporkan ke aparat Polsek Nyalindung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Garis polisi masih membentang di sekitar lokasi, warga mengaku belum berani membongkar karena khawatir masih ada larangan dari aparat kepolisian. Jasad korban kemudian dibawa polisi ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi untuk visum. Polisi juga menyebar ciri-ciri korban di perkampungan sepanjang jalur aliran Sungai Cimandiri.
Tidak perlu waktu lama, identitas korban akhirnya terungkap. Korban diketahui tinggal bersama keluarga angkatnya di Kampung Bojongloa, Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi. Usai visum, jasad bocah malang itu lantas dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU).
Bisik-bisik warga di sekitar lokasi, korban tinggal bersama keluarga angkatnya yang mengontrak rumah di kampung tersebut selama 1 tahun. Sementara ibu kandung korban merupakan warga Kampung Cicadas Dulangnangkub, Kelurahan Jayamekar, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi.
"Mereka jarang bergaul dan terkesan tertutup, jadi kita tidak tahu pasti. Mereka memang baru tinggal di sini ada sekitar 1 tahunan, selain korban ada juga dua laki-laki anak kandung SR dan suaminya D tinggal di rumah itu," kata salah seorang warga kepada detikcom.
Menurut keterangan polisi, korban diperkosa oleh dua kakak angkatnya hingga akhirnya dibunuh dengan cara dipukul lalu dicekik oleh SR ibu angkatnya. "Setelah meninggal mereka lalu membuang jasad korban ke Sungai Cimandiri," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi. (sya/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini