Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mendaftarkan diri sebagai kader PDI Perjuangan untuk memuluskan langkahnya menjadi bakal calon Wali Kota Surakarta. Setelah berkas-berkas syarat menjadi kader PDI Perjuangan diterima, Gibran kemudian meminta formulir pendaftaran terkait Pilkada 2020.
"Kedatangan saya juga sekaligus kalau diberikan kesempatan mengambil sekaligus mengisi formulir pencalonan wali kota," kata Gibran di sela menunggu proses mendaftar kader PDIP, Senin (23/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Awalnya Jarang Terlihat
Pada masa kampanye Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang Pemilu 2014, Gibran jarang terlihat di depan publik. Jokowi saat itu lebih sering ditemani oleh Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep.
Gibran muncul di hari ketika Jokowi akan dilantik menjadi Presiden 2014-2019 pada Senin, 20 Oktober 2014. Saat ditanya oleh media mengapa ia jarang terlihat bersama ayahnya tampil di publik, Gibran beralasan sibuk dengan pekerjaannya.
"Saya kan kerja. Kalau saya pengangguran, ya saya ikut bapak saya," ujar Gibran di rumah kegubernuran DKI Jakarta, Jalan Taman Surapati 7, Menteng, Jakarta, Senin (20/10/2014).
2. Ogah Berpolitik
Saat bertemu dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada April 2018, Gibran mengatakan pertemuan keduanya tidak ada hubungannya dengan politik. AHY pun menegaskan bahwa pertemuan ini hanya sekedar silaturahmi dengan putra-putri presiden atau mantan presiden.
Dalam kesempatan yang sama, Gibran pun mengutarakan bahwa ia tidak ingin ikut campur dengan dunia politik.
"Saya juga tidak mau berpolitik. Yang merah, biru, hijau, dan lainnya. Hari ini saya cuma sebagai teman saja. Kita cuma silaturahmi," ujar Gibran di salah satu outlet Markobar di Solo, Jawa Tengah, Senin (9/4/2018).
3. Pandangan Jokowi tentang Minat Politik Gibran
Presiden Jokowi pun pernah memberikan pandangannya tentang aspirasi Gibran untuk terjun ke dunia politik. Hal ini disampaikan Jokowi di sela acara Bincang Santai Keluarga Presiden Jokowi dengan Media di Restoran Grand Garden, kompleks Kebun Raya Bogor, Sabtu (8/12/2018).
Gibran Rakabuming Raka, kata Jokowi, sama sekali tidak memiliki keinginan untuk berpolitik. Begitu pula Kaesang, putra bungsunya, yang menurutnya lebih tertarik mengikuti jejak bisnis sang kakak.
"Kalau saya lihat ya, saya sebagai bapaknya anak-anak. Kan sering ngomong-ngomong, ngobrol, ngomong-ngomong, ngobrol. Gibran ini belum. Feeling politiknya kok belum. Masih senang 100 persen di dunia usaha," kata Jokowi.
Tentang Gibran Rakabuming yang Dulu Ogah Politik, Kini Daftar Jadi Kader PDIP
Tentang Gibran Rakabuming yang Dulu Ogah Politik, Kini Daftar Jadi Kader PDIP (Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
|
Gibran Rakabuming Raka akhirnya mengaku bahwa ia tertarik pada dunia politik, tapi tidak untuk saat ini. Hal itu dia sampaikan saat tampil di acara 'Mata Najwa' bersama keluarganya yang tayang di Trans7 pada 12 Desember 2018.
"Kalau tertarik, jujur saya tertarik politik. Tapi tidak sekarang. Mungkin 20 tahun lagi," ujar Gibran.
5. Jadi Nominator Wali Kota Versi Survei
Pada 25 Juli 2019, Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta merilis hasil survei calon Wali Kota Solo periode 2020-2025. Dalam survei tersebut, ada dua nama anak Jokowi, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.
Survei tersebut melibatkan 766 responden dan terkait tiga hal, yaitu popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas tokoh. Dalam hal popularitas nama Gibran dan Wakil Wali Kota Surakarta saat ini, Achmad Purnomo mendapat angka tertinggi dengan 90 responden.
Sedangkan dalam hal akseptabilitas, Achmad Purnomo mendapatkan angka tertinggi dengan 83 responden. Kemudian disusul Gibran, Ketua DPRD Surakarta saat ini, Teguh Prakosa, dan Kaesang.
Kemudian dalam hal elektabilitas, Achmad Purnomo menjadi tokoh dengan pemilihan terbanyak, yakni 38 persen. Kemudian disusul Gibran dengan 13 persen.
6. Bertemu Wali Kota Solo
Gibran Rakabuming mendatangi rumah dinas Wali Kota Surakarta yang juga Ketua DPC PDIP Surakarta FX Rudi Hadyatmo pada Rabu (18/9/2019) pekan lalu. Dalam pertemuan tersebut Rudi mengungkap bahwa Gibran menanyakan syarat untuk mengikuti Pilkada Solo 2020.
"Cuma nanya-nanya biasalah, tentang bagaimana mekanisme pencalonan dan sebagainya. Ya saya beri paparan," ujar Rudy di rumah dinasnya, Loji Gandrung, Rabu (18/9/2019).
Rudy melanjutkan ada beberapa syarat untuk mendaftar sebagai bakal calon peserta Pilkada 2020, antara lain memiliki kartu tanda anggota (KTA) PDIP.
"Kalau daftar, syaratnya ada. Harus KTA, ada tes. Yang beri rekomendasi itu DPP, saya hanya mengantar kader PDIP," kata dia.