Saat Angin Musim Barat Tak Bersahabat dengan Nelayan Simeulue Timur

Saat Angin Musim Barat Tak Bersahabat dengan Nelayan Simeulue Timur

Uji Sukma Medianti - detikNews
Minggu, 22 Sep 2019 14:17 WIB
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta - Menjelang sore hari, para nelayan di Simeulue Timur mulai bergegas menyiapkan bagan atau kapal mereka untuk mencari tangkapan laut.

Mulai dari mengecek pasokan BBM, menyiapkan fiber, juga membereskan logistik untuk kebutuhan makan sesuai estimasi hari.

Mayoritas mata pencaharian masyarakat pesisir Pulau Simeulue, Provinsi Aceh bekerja sebagai nelayan. Namun, angin musim barat yang mengandung curah hujan saat ini membuat penghasilan nelayan berkurang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, risiko para nelayan di tengah laut pun menjadi lebih tinggi lantaran kerap terjadi badai di tengah lautan.



"Kalau lagi musim badai sangat luar biasa. Kadang bisa sampai mencabut nyawa," kata Putra seorang nelayan anggota UD Abi saat ditemui detikcom beberapa waktu lalu.

Putra hanya bisa pasrah ketika badai menerjang kapalnya. Saat keadaan seperti itu ia dan para ABK lain hanya bisa menunggu. "Kapal tetap diam di tempat, artinya apa pun yang terjadi tetap menunggu," ungkapnya.

Sementara itu, Rinto Alwi seorang kapten kapal atau disebut tekong mengatakan maut adalah bayang-bayang yang selalu mengintai ketika mereka sedang bekerja.

Nelayan di Simeulue Timur Bersiap untuk MelautNelayan di Simeulue Timur Bersiap untuk Melaut Foto: Rifkianto Nugroho


Namun, ia percaya hidup dan mati seseorang sudah ada di tangan Tuhan. "Rintangan seorang nelayan itu adalah hujan dan badai, tapi ya namanya nelayan kita percaya saja kalau hidup dan mati sudah ada yang atur," tuturnya.

Putra dan Rinto adalah anggota nelayan UD Abi. UMKM yang dimiliki oleh Wahyuni. Ia bersama dua orang anggota lainnya sedang bersiap-siap untuk melaut ke Labuhan Bajau, Aceh.



"Kami mau melaut ke Labuhan Bajau. Rencananya sekitar empat hari. Ini mau nyari ikan tongkol sama ikan meong-meong," kata Rinto.

Di kala angin musim barat seperti ini memang bukan periode yang bagus bagi para nelayan. Sebab, cuaca yang buruk sangat mempengaruhi perolehan hasil laut yang didapat.

"Kalau menurut rejeki kan ga nentu. Cuaca sore ini sangat mendukung tapi gak tahu nanti malam akan ada hujan atau badai apa gak," jelasnya.

detikcom bersama Bank BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas mengenai perkembangan infrastruktur, ekonomi, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com! (ujm/ujm)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads