Palembang - Warga di Kota Palembang tetap berolahraga dan meramaikan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau
car free day. Padahal kondisi udara di Palembang diselimuti kabut asap cukup pekat dengan kualitas udara tidak sehat pada Minggu pagi.
Seperti di kawasan Taman Kambang Iwak Besak, Palembang, Minggu (22/9/2019), yang dilansir
Antara, ribuan warga sudah mendatangi lokasi tersebut sejak pukul 06.00 WIB. Warga ke sana untuk berolahraga ataupun mencari kuliner.
"Saya biasa olahraga di sini tiap minggu, jadi kabut asap ini tidak terlalu pengaruh karena bisa pakai masker," kata salah seorang warga, Imam Rasyid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, cuaca pagi memang dominan diselimuti kabut asap cukup pekat beberapa hari terakhir, tapi dengan sendirinya akan menghilang seiring dengan terbitnya matahari.
Berdasarkan data laman resmi BMKG, kualitas udara dengan indikator PM 10 di Kota Palembang menunjukkan angka 468,36 mikrogram pukul 06.00 WIB, lalu pukul 07.00 WIB turun menjadi 404,03 mikrogram, keduanya mengindikasikan kategori berbahaya.
Namun pada pukul 08.00 turun lagi menjadi 314,81 atau kategori sangat tidak sehat. Sedangkan kualitas udara berdasarkan data air visual terintegrasi satelit hingga pukul 09.00 WIB, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) berada pada angka 153 dengan kategori tidak sehat atau setara 59 mikrogram PM 2,5.
Meski kabut asap cukup pekat, aroma asap tidak tercium begitu tajam, tetapi sebagian warga tampak mengenakan masker yang dibagikan berbagai komunitas di Kambang Iwak Besak.
Sementara itu, Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Bambang Beny Setiaji, mengatakan kabut asap diindikasikan dengan kelembapan yang tinggi dengan partikel-partikel basah di udara. Hal tersebut disebabkan kondisi langit pada malam hari tanpa awan mengakibatkan radiasi permukaan bumi lepas ke luar atmosfer.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini