Kembali Beraksi, Puluhan Demonstran 'Rompi Kuning' Ditangkap di Paris

Kembali Beraksi, Puluhan Demonstran 'Rompi Kuning' Ditangkap di Paris

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 21 Sep 2019 18:55 WIB
Lebih dari 7 ribu polisi dikerahkan untuk mengamankan aksi demo 'Rompi Kuning' di Paris (Foto: AFP)
Paris - Puluhan demonstran ditangkap dalam aksi demo 'Rompi Kuning' yang kembali digelar di Paris, Prancis hari ini. Lebih dari 7 ribu polisi dikerahkan untuk mengamankan aksi demo tersebut.

Ratusan demonstran turun ke jalan-jalan di Paris pada Sabtu (21/9) ini sekitar pukul 11.00 waktu setempat. Kepolisian menyatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (21/9/2019), sejauh ini, sebanyak 39 demonstran telah ditangkap dalam aksi ini. Sejumlah demonstran yang ditangkap, ketahuan membawa martil atau kaleng bensin.

Ribuan polisi dikerahkan untuk mencegah setiap kekerasan yang mungkin dilakukan para demonstran hari ini. Terlebih ada kekhawatiran bahwa para demonstran 'Rompi Kuning' akan mencoba menyusup ke aksi unjuk rasa atas perubahan iklim yang digelar di banyak negara, termasuk Prancis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sebelumnya pada Sabtu (7/9) massa pengunjuk rasa 'Rompi Kuning' kembali bentrok dengan polisi, kali ini di Kota Montpellier. Bentrokan terjadi di tengah massa yang berusaha menghidupkan kembali momentum baru ke dalam demonstrasi untuk menyerukan keadilan sosial dan penggulingan Presiden Emmanuel Macron.


Gerakan antipemerintah 'Rompi Kuning' ini dimulai November tahun lalu dan semakin menjadi-jadi selama musim panas tahun ini. Para pemimpinnya berharap dapat menggalang dukungan bagi gelombang baru unjuk rasa di seluruh negeri ketika pemerintah memulai reformasi sistem pensiun Prancis.


Gerakan ini merupakan aksi protes terhadap pengumuman kenaikan pajak bahan bakar. Pajak tersebut merupakan strategi Presiden Macron untuk membiayai pengembangan energi bersih.

"Gerakan ini telah mengungkap bagaimana jutaan masyarakat Prancis hidup," ujar perwakilan gerakan rompi kuning, Jacline Mouraud beberapa waktu lalu.

Meski begitu, gerakan ini meluas menjadi aksi politis untuk menuntut Macron mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Prancis. Peserta aksi adalah warga yang tinggal di kota-kota kecil dan pedesaan. Mereka kecewa karena keputusan Macron menghapus pajak kesejahteraan bagi orang kaya, tak lama setelah memenangkan kursi kepresidenan tahun lalu. Selain itu, ada yang menuntut kenaikan upah minimum dan uang pensiun.

Para demonstran mengenakan rompi berwarna kuning terang, yang biasa digunakan sebagai bagian dari prosedur keselamatan sopir-sopir Prancis. Hal itu dilakukan sebagai wujud kesetiakawanan terhadap kelas pekerja dan rakyat jelata.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads