Kapolsek Tanjungsari, AKP Sapto Sudaryanto, menjelaskan bahwa kejadian sekitar pukul 09.00 tadi itu bermula saat anak Tuminem, yakni Wastini (37) menghampiri kamar ibunya. Hal itu karena Tuminem tak keluar dari kamarnya sejak pagi hari.
"Sampai di kamar, saksi mendapati korban sudah gantung diri di tepi kasur dengan posisi kaki terlipat," kata Sapto kepada detikcom melalui pesan singkat, Sabtu (21/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendapati hal tersebut Wastini langsung berteriak minta tolong. Para tetangga lantas mendatangi lokasi kejadian dan dilanjutkan dengan pelaporan ke Polsek Tanjungsari.
"Dari hasil pemeriksaan tim medis tadi tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Sehingga dapat dikatakan korban murni gantung diri," ujarnya.
Terkait penyebab Tuminem nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, Sapto menyebut dari keterangan warga setempat bahwa Tuminem memiliki riwayat sakit asam urat yang tak kunjung sembuh.
"Informasi dari Pak Kades (Kepala Desa Hargosari) korban mengidap sakit asam urat menahun di kakinya, jadi kemungkinan karena itu (depresi)," ucapnya.
Sapto menambahkan, terkait kejadian tersebut pihak keluarga korban mengaku telah menerima dan kemungkinan jenazah akan dimakamkan hari ini.
Tonton juga video Detik-detik Polisi Gagalkan Percobaan Bunuh Diri Bumil:
(rih/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini