Keempat bayi kembar tersebut lahir melalui proses operasi caesar di RS Wiradadi Husada, Purwokerto, pada Rabu (18/9).
"USG pertama saat umur (kandungan) 2 bulan baru tahu kembar dua. Tahunya kembar empat saat USG kedua umur 4 bulan. Ya kaget dan sempat tidak percaya," kata Yuningsih kepada wartawan di ruang maternal RS Wiradadi Husada, Purwokerto, Jumat (20/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Senang tapi tidak nyangka punya anak (kembar empat) putri semua. Habis ini mau langsung KB. Kalau masalah merawat (keempat anaknya), banyak saudara, jadi tidak bingung," jelasnya, yang mengaku belum menyiapkan nama untuk si kembar.
![]() |
Saat ini keempat bayi masih menjalani perawatan intensif di ruang inkubator karena keempatnya masing-masing memiliki berat tubuh kurang dari 2 kg. Yuningsih bahkan mengaku belum pernah melihat keempat anaknya itu hingga saat ini.
Dokter spesialis anak RS Wiradadi Husada, Purwokerto, Nur Samsy Agustina, juga membenarkan bahwa si kembar empat harus dirawat secara khusus terlebih dahulu. "Kebetulan bayi kembar empat ini dari kelahiran anak pertama dan lahir prematur 36 minggu melalui operasi caesar dengan berat 1,8 gram, 1,1 gram, 1,4 gram, dan 936 gram," paparnya.
Bayi pertama saat ini telah dilepas alat bantu pernapasannya. Bayi kedua dan ketiga dinyatakan dalam kondisi stabil namun masih memakai alat bantu pernapasan. "Sedangkan bayi keempat masih memakai alat bantu napas. Beratnya di bawah 1 kg. Jadi ada perlakuan khusus. Kita bantu dengan asupan nutrisi lewat infus," lanjutnya.
Lebih lanjut Agustina mengatakan potensi seseorang mengandung bayi kembar biasanya dipengaruhi oleh faktor genetik kedua orang tuanya. Sedangkan perbandingannya kelahiran bayi kembar empat dengan bayi lainnya adalah 1 banding 700 ribu.
"Kita tanya orang tuanya dari keluarga langsung tidak ada faktor keturunan kembar. Mungkin kita harus cari tahu dulu apakah ada faktor dari keluarga sampai atasnya. Tapi memang (biasanya) dipengaruhi faktor genetik," tuturnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini