"Akhir tahun ini. Ini single year kontrak, akhir tahun ini harus selesai," ujar Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cisadane (BBWSC) Bambang Hidayah di lokasi, Rabu (18/9/2019).
Tanggul Kali Bekasi sepanjang 60 meter di Kemang Pratama amblas pada tahun 2017. Kemudian, kerusakan tanggul itu diperbaiki pada tahun 2018. Namun, saat perbaikan, kerusakan tanggul merembet sepanjang 70 meter pada awal 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penyebabnya karena drainase buangan. Drainase buangan ini kalau nggak ditata akan membendung, kalau tidak mengalir ke sungai drainase buangan dari rumah tangga ini itu kalau terbendung akan jadi olakan di sekitar tanggul. Kalau udah gitu kan mengganggu stabilitas tanah tanggulnya. Bisa jadi longsor. Akibatnya turapnya miring, ya rebah," ujar Bambang.
Pembangunan tanggul, sebut Bambang, baru dimulai pada Jumat (6/9). Pembangunan tanggul meliputi pemancangan bor pile, pemasangan parapet, blok beton, pemotongan sheet pile, dan ditimbun dengan tanah.
"Nanti kita siapkan drainasenya dari beton, kemudian kita buat bangunan di ujungnya nanti ini kita perbaiki, supaya benar-benar berfungsi, kita tutup pintunya kalau saat banjir, kalau nggak ditutup ya banjir sini, kalau banjir kita tutup, kalau musim kemarau, kita buka. Saat air surut kita buka. Sehingga air buangan rumah tangga sini, bisa dibuang mengalir ke sungai," ujar Bambang
"InsyaAllah kokoh," lanjutnya.
Saat ini, pembangunan tanggul masih dalam tahap pengeboran untuk mengetahui parameter tanah dan daya dukung tanah. Nilai proyek sekitar Rp 8 miliar.
Baca juga: PUPR Jawab Curhat Anies soal Banjir Jakarta |
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini