Seperti dilansir Associated Press, Rabu (18/9/2019), otoritas setempat menyebut sang pemilik 'secara sukarela' mencopot gambar pemimpin Korut dari restorannya pada Senin (16/9) waktu setempat. Bendera nasional Korut yang juga dipasang di restoran itu juga ikut dicopot.
Kecaman diarahkan ke restoran bernama 'Pyongyang Pub' itu via media sosial sepanjang akhir pekan. Kecaman ini muncul saat restoran yang berlokasi di area hiburan Hongdae, Seoul itu sedang direnovasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepolisian setempat mengutip pernyataan pemilik restoran yang menyebut dekorasi bertema Korut itu dimaksudkan untuk menarik perhatian pengunjung dan menjadikan restoran lebih banyak meraup untung.
Ditambahkan kepolisian setempat bahwa pihaknya masih menyelidiki kemungkinan si pemilik restoran melanggar undang-undang (UU) keamanan Korsel, yang mengatur bahwa tindakan dan memuji Korut bisa terancam hukuman maksimum 7 tahun penjara.
Penegakan UU Keamanan Nasional secara penuh di Korsel tergolong jarang dalam beberapa tahun terakhir, saat hubungan dengan Korut mengalami peningkatan sejak Perang Dingin. Di masa lalu, pemerintah Korut yang masih disokong militer sering menggunakan UU tersebut untuk memenjarakan dan menganiaya individu yang dianggap membangkang hingga akhirnya negara itu mencapai demokrasi pada akhir tahun 1980-an.
![]() |
Banyak restoran di Korsel yang menjual mie dingin ala Korut dan makanan lainnya. Sejumlah pengungsi dari Korut juga membuka restoran-restoran yang menjual makanan khas dari kampung halaman masing-masing.
Namun tidak ada satupun restoran yang memasang bendera Korut maupun foto mendiang Kim Il-Sung dan Kim Jong-Il, kakek dan ayah dari pemimpin Korut saat ini, Kim Jong-Un. Di Korut, foto mendiang Kim Il-Sung dan Kim Jong-Il diketahui wajib dipajang di setiap rumah dan kantor-kantor publik. Warga lokal juga diwajibkan memakai pin bergambar kedua pemimpin Korut itu.
Meskipun foto pemimpin Korut telah dicopot, bagian eksterior restoran masih memiliki lukisan propaganda bergaya sosialis yang memparodikan slogan-slogan Korut seperti 'Lebih banyak minuman keras untuk kawan' dan 'Mari kita bawa revolusi besar dalam pengembangan makanan pendamping'.
Tidak diketahui apakah si pemilik restoran juga akan mencopot dekorasi itu. Sejauh ini, menurut seorang pejabat Kepolisian Seoul, si pemilik restoran belum mengungkapkan niat untuk mengubah konsep restorannya. Pihak kepolisian menolak untuk mengungkap informasi detail soal pemilik restoran itu, dengan alasan kekhawatiran privasi.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini