"80-90 Persen masih banyak dikendalikan di sana, di lapas mereka lebih nyaman, lebih leluasa operasi dan transaksinya di sana," kata Heru usai melakukan penandatanganan kerja sama pemberantasan narkoba bersama Pemprov Banten di Serang, Rabu (18/9/2019).
Akibat indikasi ini, beberapa waktu lalu banyak napi dari Medan yang kemudian dipindahkan ke Nusakambangan. Di sana, mereka ditempatkan di ruangan dengan pengamanan maksimal khusus para bandar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini yang kita fokuskan untuk para bandar," ujarnya.
Masalah ini muncul katanya karena adanya pengaruh saat petugas lapas melakukan pengawasan dan pembinaan kepada para narapinda. Selain itu, kurangnya sipir menjadikan peredaran narkoba dari lapas semakin marak.
"Saya ajak supaya pemerintah menambah sipir dari 12 ribu ditambah sekarang 12 ribu lagi jadi 24 ribu sehingga kurangnya sipir bisa diminimalisir," katanya.
Menurut dia, Banten dijadikan lintasan dan transit peredaran narkoba. Di daerah ini juga pernah ditangkap pengedar narkoba dalam jumlah besar. Apalagi 80% pengedar banyak menggunakan lalu lintas lautan.
"Tidak menutup kemungkinan Banten bisa jadi entry narkoba," tegasnya. (bri/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini