Para ahli forensik masih terus berupaya untuk memastikan berapa jumlah korban yang ada dalam kuburan massal di dasar sumur itu, sejak ditemukan awal bulan ini di wilayah terpencil, yang dikenal sebagai La Primavera, sekitar 45 menit berkendara dari Guadalajara, kota terbesar kedua di Meksiko.
"Kami mendapat 13 jasad yang utuh dan 16 yang tidak utuh, totalnya 29 jasad," ujar Gerardo Solis, kepala jaksa negara bagian Jalisco, yang dalam beberapa tahun terakhir dilanda gelombang kekerasan yang dipicu oleh perang antar kartel narkoba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (18/9/2019), pejabat-pejabat setempat mengatakan bahwa total jenazah bisa bertambah karena para ahli forensik masih terus memeriksa jasad-jasad.
"Bagian-bagian tubuh yang berbeda tengah diperiksa oleh antropolog forensik dan analis untuk memastikan sampai angka berapa jumlahnya akan meningkat," ujar jaksa khusus untuk kasus orang hilang, Blanca Trujillo.
Trujillo mengatakan bahwa 27 jasad diketahui sebagai sebagai pria dan dua jasad adalah perempuan. Sejauh ini otoritas baru mengidentifikasi empat orang di antaranya. Keempat orang tersebut telah dilaporkan hilang oleh keluarga mereka. Tiga orang di antaranya memiliki catatan kriminal.
Sebelumnya pada 30 Mei lalu, kuburan massal lainnya ditemukan tak jauh dari lokasi tersebut. Sebanyak 30 jasad ditemukan dalam kuburan tersebut.
Lebih dari 3 ribu kuburan massal dengan hampir 5 ribu jasad telah ditemukan di Meksiko sejak pemerintah mengerahkan militer untuk memerangi kartel-kartel narkoba di negeri itu pada tahun 2006. Sejak operasi militer kontroversial itu dimulai, lebih dari 250.000 orang telah tewas di Meksiko.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini