"Hari ini rencananya pansus tentang kajian dan usulan pemerintah tentang ibu kota baru. Kami akan memetakan apa yang harus dikaji dari susunan pemerintah itu. Yang kedua, akan membuat penjadwalan," kata Ketua Pansus Ibu Kota Zainudin Amali di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (18/9/2019).
"Ketiga, menginventarisir pihak mana saja yang akan kita mintai pendapatnya berkaitan dengan kerja pansus ini," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke depan, Zainudin menjelaskan Pansus Ibu Kota akan memiliki tiga pokok bahasan. Mulai dasar pemindahan ibu kota hingga pembiayaannya.
"Nah bayangan saya ada tiga hal pokok yang menjadi bahasan dalam pansus ini. Pertama adalah ide ini tentu punya dasar ya. Dasar yang pertama adalah tentang dari mana sumber pembiayaannya, kemudian infrastruktur yang akan dibangun nanti," jelasnya.
Politikus Partai Golkar itu juga menyebut pansus akan mengkaji aspek lingkungan ibu kota yang baru. Kemudian mengenai aparatur sipil negara (ASN) yang akan bekerja di sana.
"Kedua adalah tentang bagaimana tempat atau lokasi yang lebih spesifik. Lahan lingkungan itu bukan hanya menyangkut lingkungan hidup saja, tetapi berbagai hal, termasuk lingkungan sosial dan semacamnya," terang Zainudin.
"Hal pokok ketiga adalah mengenai aparatur dan regulasi itu. Saya kira kita akan mengkaji tentang tiga pokok besar," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, DPR telah menyepakati nama-nama anggota pansus pemindahan ibu kota negara. Dari 10 fraksi, hanya Fraksi Demokrat yang belum memberikan nama-nama untuk dijadikan anggota pansus.
"Ya saya nggak tahu, sebab saya juga melihat ini waktunya kan pendek sekali. Kapan pansusnya mau bekerja? Mungkin presiden ngirim dan kami tetap respons kan. Tapi seperti dugaan saya, presiden harus mengirim kembali di DPR yang akan datang. Saya kira itu yang harus dia lakukan," kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Senin (16/9). (zak/imk)