Yogi berbagi cerita. Dia mengatakan kejadian tersebut dialaminya menjelang kedatangan Panglima TNI dan Kapolri yang meninjau di Pelalawan. Usai melakukan pemadaman, Yogi sore itu mencari temannya yang masih di dalam kawasan hutan.
Menjelang matahari akan terbenam, tim harus seluruhnya keluar dari lokasi pemadaman karena akan turun dan mengepung lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rekan sekerjanya yang dicaripun bertemu. Mereka berdua berjalan bersama untuk keluar dari kawasan semak belukar. Tanpa sengaja, Yogi melintasi kawasan gambut yang lagi ada airnya.
Begitu Yogi melintasinya, kedua kakinya terperosok ke dalam. Rupanya, lintasan tadi merupakan lumpur hidup. Semakin dirinya berusaha untuk keluar, kedua kakinya semakin tertarik lebih dalam lagi.
Belum juga sadar bawah lokasi tersebut lumpur hidup, Yogi terus berusaha untuk keluar. Tapi upayanya gagal dan tubuh Yogi semakin dalam tenggelam. Yogi menjerit meminta tolong rekannya.
"Saya sudah tenggelam di lumpur hidup sebatas bahu. Semakin kaki digerakan, semakin dalam," kata Yogi.
Melihat Yogi yang tenggelam di lumpur, rekannya berusaha menolongnya. Diambil sebatang kayu untuk bisa menariknya dari dalam lumpur. "Alhamdulilah saya bisa keluar," ujar Yogi.
Pengalaman itu lantas tidak membuat Yogi merasa kapok. Yogi tetap bersemangat bertugas bersama tim BPBD Riau di bawah kepemimpinan Edwar Sanger. "Saya nggak kapok, saya tetap semangat menjalankan tugas. Semoga Karhutla ini segera bisa tertangani agar asap segera hilang," tutupnya.
Halaman 2 dari 2