"Tantangan zaman makin besar, kalau saya titip pesan kira-kira jangan pasif di zaman yang serba dinamis. Kita harus jadi arsitek yang sangat aktif, tidak bisa menunggu tapi juga proaktif," kata Emil dalam keterangan resmi, Selasa (17/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai orang yang memiliki latar belakang arsitek, Emil mengajak para arsitek Indonesia untuk memiliki semangat inklusivitas. Dengan begitu, kata dia, para arsitek dapat menjawab tantangan zaman pada masa depan. Karena, profesi yang akan bertahan pada masa depan merupakan profesi yang bersifat problem solving.
"Satu hal yang jadi renungan saya, profesi arsitek adalah profesi yang umurnya panjang. Dalam revolusi industri 4.0, di mana pekerjaan-pekerjaan rutin akan digantikan oleh robot, oleh hitungan internet, oleh artificial intelegent, oleh Internet of Think (IOT), dan seterusnya," katanya.
"Yang bertahan dalam revolusi besar di 4.0 ini adalah profesi-profesi yang problem solving profession," ucap Emil mengakhiri. (ujm/ujm)