Tetangga sekaligus Sekretaris Desa Bendar, Sutoyo, mengatakan setiap hari Mbah Pani beraktivitas menggunakan kendaraan roda tiga di wilayah Juwana. Setiap hari ia mengangkut penumpang orang ataupun barang.
"Ya kerjanya itu naik Kaisar (merek kendaraan roda tiga), keliling cari penumpang atau juga kalau dapatnya barang ya angkut barang," kata Sutoyo saat ditemui detikcom, Selasa (17/9/19).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Main ketoprak. Beliau orang seni, ya main ketoprak itu sama kelompoknya, bareng-bareng begitu. Sudah lama. Tanggapannya itu bukan punyanya, tapi ikut orang begitu, kelompoknya," jelasnya.
Mbah Pani dikabarkan melaksanakan ritual tapa pendhem mulai Senin (16/9/2019) malam. Prosesi ritual pun disaksikan banyak pihak, mulai warga setempat, pemerintah desa, bahkan jajaran polsek dan koramil setempat.
Mbah Pani melaksanakan ritual semacam itu sudah sembilan kali. Ritual saat ini adalah yang ke-10 kalinya, dan disebut sebagai ritual penutup. Setelah itu, berdasarkan pengakuan kepada Kades, Mbah Pani tidak akan menjalani ritual semacam itu lagi.
"Mbah Pani ini sudah biasa, sudah sembilan kali. Nah ini yang ke-10. Katanya ini yang terakhir, ritual penutup begitu. Memang biasanya hanya 3 hari 3 malam, ini nanti yang terakhir rencanannya sampai 5 hari 5 malam," terang Kepala Desa Bendar, Sutopo.
(bgk/bgs)