"Ya mungkin agak mengganggu sih ya. Soalnya kan banyak pejalan kaki. Jadinya dia (pencari suaka) tinggal di sini mengganggu jalan. Banyak juga yang tidur di sini, nggak layak ya," kata salah seorang pejalan kaki, Rizki (17), saat melintasi trotoar di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2019).
Menurut Rizki, seharusnya para pencari suaka ini ditempatkan di suatu lokasi yang layak. Sebab, pejalan kaki seperti dirinya terganggu saat melintas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbeda dengan Rizki, pejalan kaki lainnya, Agung (23), yang juga melintas, merasa sedih melihat pencari suaka menduduki trotoar jalan. Dia khawatir pencari suaka tidak memiliki kewarganegaraan.
"Menurut saya sedih ya, sebagai manusia yang sama di dunia seharusnya setiap orang punya tempat yang layak untuk tinggal. Mungkin pencari suaka ini saya takut lihat pencari suaka ini orang yang nggak punya kewarganegaraan," ucap Agung.
Namun Agung senada dengan Rizki soal penempatan pencari suaka. Agung menilai seharusnya pencari suaka dilokalisasi dan tidak menempati trotoar jalan.
"Harus ada tempat dilokalisasi satu tempat di mana orang-orang yang disuakakan ditampung dulu sementara. Kalau gini kan kasihan banget," imbuh Agung.
Pantauan detikcom, petugas Satpol PP yang berjaga sempat meminta kepada pencari suaka untuk tidak terlalu memakan banyak badan trotoar untuk diduduki. Petugas meminta pencari suaka melipat tikar yang mereka gunakan dilipat sebagian untuk pejalan kali melintas.
Trotoar yang biasanya bisa dilintasi sekitar 4-5 orang saat ini hanya bisa dilewati 2 orang sepanjang 20 meter. Pejalan kaki harus berbagi tempat dengan pencari suaka.
Sebelumnya, para pencari suaka ini kembali menempati trotoar Jalan Kebon Sirih sejak Senin (16/9) malam. Mereka mendirikan tenda dan beraktivitas di sekitar gedung Menara Ravindo, yang merupakan kantor UNHCR.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan akan menelepon Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita soal kembalinya pencari suaka ke Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Anies akan memastikan lokasi baru untuk pencari suaka yang pernah dibicarakan dengan Mensos.
"Ya ini memang terjadi di wilayah Jakarta. Wewenang ada di pemerintah pusat. Saya akan telepon Pak Mensos karena pak Mensos waktu itu sudah siapkan tempat di (Jakarta) Timur, Cilangkap itu. Ada tempat Kemensos punya tempat di sana," ucap Anies kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (16/9). (nvl/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini