"Ini seolah-olah di KPK ini kan semuanya jadi juru bicara, kan begitu. Ke depan, harus kita tertibkan itu. Siapa yang boleh bicara mengatasnamakan lembaga. Repot nanti kalau semua orang bisa bicara," ujar Wakil Ketua KPK Alexander Marawata setelah mengikuti rapat paripurna DPR pengesahan 5 pimpinan KPK terpilih di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (16/9/2019).
Alexander--yang kembali terpilih sebagai komisioner KPK 2019-2023--menegaskan WP KPK dibentuk untuk menjembatani komunikasi pegawai dengan komisioner. "Tidak untuk yang lain," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, pernyataan pers WP KPK, sambung Alexander, tidak boleh mengatasnamakan KPK. "Yang mengatasnamakan lembaga di KPK itu adalah juru bicara," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua KPK terpilih Firli Bahuri hanya menegaskan pimpinan terpilih sepakat bekerja sesuai aturan.
"Semuanya akan dilibatkan," kata Firli ditanya soal bakal merangkul WP KPK.
WP KPK sebelumnya juga menjadi sorotan dalam fit and proper test capim KPK. Pimpinan KPK terpilih Nawawi Pomolango saat uji kepatutan juga menyinggung aksi WP KPK.
"Ada persoalan apa sih di internal KPK? Bukan rahasia umum soal ada sebutan mengenai wadah pegawai, ada persoalan mengenai WP. Saya setuju dengan ungkapan yang dipakai wakil ketua DPR, wadah pegawai ini sepertinya sudah di luar," kata Nawawi dalam fit and proper test capim KPK di gedung DPR, Rabu (11/9).
Karenanya, Nawawi setuju dengan usulan status aparatur sipil negara (ASN) bagi pegawai KPK. Tujuannya agar tidak ada pertentangan antara KPK dengan kebijakan pemerintah. (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini