"Sampai saat ini titik api di sekitar fasilitas operasi PHE Kampar telah dapat dikendalikan dan operasi produksi berjalan normal," ujar VP Relation PT Pertamina Hulu Energi Ifki Sukarya dalam keterangan tertulis, Senin (16/9/2019).
Ifki mengatakan tim tersebut terdiri dari 30 tim Operasi Keadaan Darurat (OKD) PHE Kampar yang didukung 100 personil TNI. Sejumlah peralatan yang digunakan oleh tim ini adalah dua unit fire truck dan tiga unit vaccum truck. Dalam kondisi tertentu tim juga dibantu oleh beberapa unit fire truck dari PEP Lirik dan perusahaan sawit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ifki, status penanganan Karhutla masih di level Tier 1 dan tim OKD berada di bawah Komando Field Manager dan General Manager. Ifki menuturkan hingga saat ini, Tim OKD PHE Kampar masih terus berkoordinasi dengan pihak terkait dan memantau kondisi karhutla di area sekitar sumur PHE Kampar.
"Seluruh personil, area operasi, dan peralatan penanggulangan berada dalam kondisi baik. Kami berharap situasi tetap terjaga aman dan terkendali," ujar Ifki.
Menurut Ifki, saat kunjungan BNPB di area sekitar EKA 47, tim OKD PHE Kampar sedang melakukan pemadaman di lokasi EKA 19 dan PDK 08 yang titik apinya lebih besar dan dekat dengan trafo. Menurutnya, apabila tidak segera teratasi akan menimbulkan potensi bahaya kebakaran yang lebih besar lagi dan shutdown sumur-sumur.
Untuk penanganan Karhulta, tambah Ifki, Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) 1 juga telah memberikan bantuan kepada BPBD Riau berupa 1 unit refueller di Bandara Japura. Lanjut Ifki, dukungan semua pihak akan memudahkan mengatasi karhutla, termasuk menjaga objek vital nasional pertambangan minyak Pertamina.
Simak juga video "Pertamina, TNI dan Polri Gelar Simulasi, Antisipasi Kebocoran Pipa BBM":
(ujm/prf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini