"Kalau ban pecah itu kerawanannya kita tidak bisa handling kendaraan," kata Kapolres Bogor AKBP Andi Moch Dicky saat dihubungi detikcom, Senin (16/9/2019).
Dicky mengatakan, pecah ban menjadi salah satu faktor kecelakaan yang cukup fatal. Apalagi, jika kendaraan dipacu dalam kecepatan tinggi, kondisi ban pecah dapat mengakibatkan kendaraan terbalik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dicky mengimbau pemilik kendaraan untuk rutin melakukan perawatan terhadap kendaraan. Kondisi ban harus diperhatikan, jangan sampai ban gundul.
"Kalau sudah tipis itu harus segera diganti. Juga jangan terlalu banyak tambelan," tuturnya.
Dicky juga mengingatkan bahayanya ban vulkanisir. Ban vulkanisir biasanya digunakan oleh truk.
"Kalau ban vulkanisir itu tidak sesuai dengan spek ban. Ban itu ada SNI-nya, kalau tidak SNI nggak boleh digunakan," imbuh Dicky.
Seperti diketahui, kecelakaan di KM 36+600 Tol Jagorawi arah Bogor terjadi pada Minggu (15/9) kemarin. Tiga orang tewas dalam kecelakaan tersebut, yakni Abraham Mbiliyor, Yehezkiel Giovanni Reinaldo dan Abdiwijaya Tamba.
Sementara tiga korban lainnya mengalami luka berat, termasuk pengemudi atas nama Josni Jafet Tigor, Santa Hagar Mbiliyora, Rasio BR Tamba. Kemudian 3 korban luka ringan yakni Irene Betzy, Yuldi Bogga dan Kristine.
3 Orang Tewas Gegara Ban Mobil Pecah di Tol Jagorawi:
(mei/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini