Dalam sambutannya Haiyani menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini yakni sebagai upaya mendorong peningkatan kompetensi dan kapasitas para Trainer yang merupakan alumni dari Training of Trainers (TOT) Terampil Berunding Dalam Pembuatan PKB. Para Trainer yang terlibat terdiri dari unsur pengusaha, unsur serikat pekerja/buruh serta unsur pemerintah.
"Kedepan para trainers ini nantinya dapat memberikan pembinaan sekaligus supervisi kepada stakeholders khususnya mengenai perundingan dalam pembuatan PKB, baik ditingkat daerah maupun nasional," kata Haiyani dalam keterangan resmi, Sabtu (14/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Haiyani berpesan kepada para Trainer agar memiliki konsep yang baru di dalam melakukan pembinaan kepada stakeholders dan terus berupaya mendorong peningkatan kuantitas dan kualitas pembuatan PKB.
"Pekerjaan ini tidak lagi hanya bertumpu pada tanggung jawab pemerintah namun sepatutnya menjadi pekerjaan kita bersama sebagai pelaku hubungan industrial baik unsur pekerja dan unsur pengusaha", Tegas Haiyani.
Haiyani juga berpesan kedepannya agar dalam setiap pembuatan PKB, tidak hanya fokus melihat pada tumbuhnya perusahaan yang terlibat, melainkan dampak dan kualitasnya juga harus diukur dan dikaji secara mendalam.
Sementara itu dalam laporan kegiatannya, Direktur Persyaratan Kerja Siti Junaedah mengatakan bahwa dalam kegiatan ini dilaksanakan pada dua metode yang terdiri dari, metode klasikal, yaitu pemaparan materi dari narasumber dan dilanjutkan dengan interactive dialog (diskusi dan tanya jawab),lalu dengan metode diskusi kelompok seputar permasalahan hubungan industrial.
Di samping itu, kegiatan Upgrading Trainer Terampil Berunding Pembuatan PKB yang dilaksanakan pada Senin (9/9/2019) ini, diikuti kurang lebih sekitar 139 Trainer, yang terdiri dari 96 Trainer unsur Serikat Pekerja, 29 Trainer unsur Pengusaha dan 14 Trainer unsur Pemerintah.
(ujm/ujm)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini