"Keluarga besar TNI/Polri, baik anak, cucu, istri, maupun suami, harus menjadi panutan masyarakat dalam mencerminkan sikap bela negara dalam kehidupan sehari-hari. Semangat bela negara bukan hanya ditandai oleh siap bertempur dalam medan peperangan saja, melainkan juga bisa ditunjukan dengan menjadi warga negara yang baik. Misalnya, taat membayar pajak, tertib berlalu lintas, tertib dalam antrian, hingga membantu saudara yang kesulitan," ujar Bamsoet saat menghadiri HUT ke-41 Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI-Polri se-Indonesia (FKPPI), seperti dalam keterangannya, Jumat (12/9/2019).
Memasuki usia ke-41 tahun, Kepala Badan Bela Negara FKPPI itu meminta jajarannya harus lebih fokus masuk ke dalam kehidupan milenial, baik yang berasal dari internal FKPPI maupun berbagai elemen masyarakat Indonesia pada umumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Walaupun secara umum generasi milenial tidak merasakan secara langsung proses panjang perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan, bukan berarti mereka tak tertarik ikut serta dalam bela negara. Tinggal bagaimana kita yang senior memberikan pengertian dan pemahaman kepada mereka," tutur Bamsoet.
Dia menambahkan, bela negara tak hanya sekadar semangat peperangan fisik saja, namun juga bisa diimplementasikan dalam berbagai wujud lainnya. Dia mengungkit soal perang dagang.
"Cara terbaik terhindar dari berbagai efek negatif perang dagang adalah dengan memaksimalkan pemakaian produksi dalam negeri. Itulah wujud paling mudah menjalankan semangat bela negara dalam konteks perang dagang dunia," sebut Bamsoet.
Kata Ketua DPR soal Surat Pakta Integritas Capim KPK:
(gbr/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini