Kabut Asap Kebakaran Lahan Selimuti Palembang Pagi dan Malam Hari

Kabut Asap Kebakaran Lahan Selimuti Palembang Pagi dan Malam Hari

Raja Adil Siregar - detikNews
Jumat, 13 Sep 2019 10:48 WIB
Udara di Palembang tidak sehat karena asap karhutla. (Raja Adil Siregar/detikcom)
Palembang - Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menyelimuti Palembang, Sumatera Selatan, dalam beberapa pekan terakhir. Asap pekat menyelimuti malam hingga pagi hari.

Berdasarkan catatan dari BMKG Stasiun Sultan Mahmud Badarudin II Palembang menyebut kabut asap tebal terjadi salah satunya akibat uapan. Namun uap kabut akan hilang pada siang hari menyisakan asap.

"Konsentrasi kabut atau fog bercampur asap atau smoke, biasa disebut kabut asap. indikasinya menjelang siang dan matahari terbit, partikel basah uap dari kabut akan cepat menghilang. Namun asap biasanya stay lebih lama," kata Kasie Observasi dan Informasi stasiun SMB II Palembang, Bambang Beni, saat dimintai konfirmasi, Jumat (13/9/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya mengurangi jarak pandang, asap kebakaran lahan juga berdampak pada kualitas udara sekitar. Udara pada malam hingga pagi hari tidak sehat dan masyarakat harus menggunakan masker saat beraktivitas.

Kualitas udara yang buruk tercatat oleh BMKG pada pukul 04.00-08.00 WIB pagi hari. Namun kualitas udara akan mulai membaik saat siang hari.


"Semua pihak terlibat, BMKG juga secara rutin mengeluarkan data kondisi udara di Palembang dan sekitarnya. Memang ada kadang udara tidak sehat sesuai jam," terang Kabid Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori.

"Untuk kabut asap malam dan pagi hari kami selalu imbau masyarakat pakai masker saat beraktivitas, terutama di daerah yang titik kebakarannya tinggi, seperti Ogan Komering Ilir, Musirawas, dan Ogan Ilir," kata Ansori.

Diakui Ansori, kabut asap akan semakin tebal ketika kebakaran lahan terjadi di Ogan Komering Ilir dan Ogan Ilir. Sebab, dua daerah ini memiliki lahan gambut dan menyebabkan tebalnya asap ketika terbakar.

Sementara terkait luasan lahan terbakar, tercatat sampai hari ini sudah lebih dari 2.000 hektare. Data kebakaran lahan itu terus masuk dan masih dilakukan upaya pemadaman di lapangan.


"Data lahan terbakar sudah 2.000 lebih. Kami masih update terus dari anggota di lapangan, pemadaman juga terus kami lakukan dari darat dan udara," katanya. (ras/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads