Capim Roby Arya akan Paling Sedikit OTT Bila Jadi Pimpinan KPK

Uji Capim KPK

Capim Roby Arya akan Paling Sedikit OTT Bila Jadi Pimpinan KPK

Ibnu Hariyanto, Mochamad Zhacky - detikNews
Kamis, 12 Sep 2019 22:30 WIB
Capim KPK Roby Arya (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Calon pimpinan (capim) KPK terakhir, Roby Arya, mengkritik operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK selama ini. Dia menyindir banyaknya OTT yang dilakukan KPK pada periode saat ini.

"Dengan bangganya mereka mengatakan dalam sejarah terbanyak melakukan OTT," kata Roby dalam uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2019).

"Bila saya jadi pimpinan KPK, dalam sejarah, saya yang paling sedikit melakukan OTT tapi indeks persepsi korupsi naik, itu kan yang penting," imbuh Roby.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Sebab, dia menyebut indeks persepsi korupsi atau IPK yang dicapai KPK pada periode 2015-2019 hanya naik 1 poin. Dia pun ingin mengedepankan sistem pencegahan.

"Ngapain nangkepin terus tapi tidak ada perbaikan," kata Roby.

Roby sempat menjadi sorotan dalam uji publik di tingkat panitia seleksi (pansel) KPK. Roby disinggung mengenai sifat temperamental.

"Ada informasi Bapak temperamental, bagaimana Bapak mengelola ini (manajerial) kalau dengan sikap yang tidak serasi?" tanya anggota Pansel Diani Sadia Wati dalam uji publik pada Kamis (29/8/2019).



Atas pertanyaan ini, Roby menepisnya. Roby menegaskan dirinya seorang penyabar.

"Mungkin saya malah sabar ya. Dapat informasi dari mana (temperamental)? Silakan tanya saja ke staf saya," kata Roby.

Mendengar jawaban ini, Yenti berusaha menenangkan. "Cukup, cukup...," katanya.




Namun Roby tetap melanjutkan jawabannya. "Dulu isunya saya orang Istana, sekarang saya isunya orang HTI. Waduh...," lanjutnya.

Yenti lagi-lagi berupaya 'menengahi'. Yenti meminta capim Roby Arya bersabar.

"Cukup, cukup, sekarang sabar," katanya. (dhn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads