Salah seorang anggota DPRD Jabar yang enggan disebut namanya mengaku besaran pengeluaran nyaleg beragam. Ia mengaku habis sekitar Rp 1,5 miliar untuk periode keduanya tersebut.
"Periode pertama saya habis Rp 700-900 juta. Kalau periode yang sekarang adalah Rp 1,5 miliar," kata dia saat dihubungi, Rabu (12/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang lebih mahal. Kaya saya dulu hanya calon, bukan pengurus, otomatis lebih banyak tim dan relawan. Kalau sekarang kan pengurus, jadi berkewajiban ke partai juga," jelas dia.
Meski begitu, menurutnya, pengeluarannya terbilang lebih minim dibanding caleg baru. Berdasarkan pengamatannya, caleg baru bisa menghabiskan biaya Rp 2-3 miliar.
"Caleg baru Rp 2-3 miliar pasti habis kalau diakumulasikan. Tapi ada juga nggak pakai duit. Memanfaatkan caleg pusat dan kabupaten. Kan yang banyak bikin acara caleg kabupaten," tutur dia.
Ia mengaku, dengan lima tahun periode Dewan, penghasilannya bisa menutupi pengeluaran selama masa kampanye. Terlebih dengan adanya fasilitas kredit dari Bank BJB.
"Penghasilan bisa menutupi," ujar dia.
Sementara itu, pengamat politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Karim Suryadi mengatakan, berdasarkan pengetahuannya, pengeluaran caleg untuk DPRD Jabar mencapai Rp 10 miliar. Angka tersebut berdasarkan pengakuan caleg-caleg yang ditemuinya.
"Kalau obrolan mah ada yang Rp 10-15 miliar. Tapi saya tidak tahu jujur atau tidak. Tetapi banyak caleg terpilih bilang begini, ada yang 3-4 kali terpilih, ketika pertama terpilih itu dia tidak pakai uang. Tapi periode selanjutnya justru semakin mahal," tuturnya saat dihubungi terpisah.
Melihat fenomena itu, ia menilai biaya politik setiap periodenya semakin tinggi. Hal itu menunjukkan masyarakat terbiasa menentukan pilihannya berdasarkan caleg yang 'royal' kepada mereka.
"Dari sana terbaca biaya politik terus naik. Selain kompetisi antarcaleg partai kuat, masyarakat semakin terbiasa pilihan mereka terbentuk dengan uang," jelas dia.
Tonton juga video Alexander Marwata Beberkan Mekanisme Penanganan Perkara di KPK:
(mud/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini