"Kita akui Riau saat ini berasap karena Karhutla. Namun kondisi asap ini kian parah karena ada kiriman asap dari Jambi," kata Wadan Satgas Karhutla Riau, Edwar Sanger kepada detikcom, Kamis (12/9/2019).
Bila dirujuk dari pantauan titik panas melalui satelit Terra/Aqua hari ini di level confiden 50 persen, maka di Sumatera terdeteksi 1.316 hostpot. Dari jumlah itu, paling banyak terdeteksi di Provinsi Sumsel dengan jumlah 437. Selanjutnya Provinsi Jambi sebanyak 420 hotspot. Posisi Riau terdeteksi 279.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Edwar, bila Karhutla di Jambi terus membara, maka imbasnya asap mengarah ke Riau. Karena kondisi angin dari arah Jambi memasuki wilayah Riau.
"Jambi semakin membara, semakin banyak asap menuju ke tempat kita. Jika Jambi tidak ditangani Riau kembali berasap," kata Edwar.
Untuk mengatasi Karhutla di Jambi, sambung Edwar, pihaknya sudah mengirimkan satu heli BNPB untuk diperbantukan di Jambi. Pengiriman satu heli ini sudah sepekan yang lalu.
"Makanya kita koordinasi ke BNPB agar heli yang ada di Satgas Riau untuk diperbantukan ke Jambi. Ini agar di sana penanganannya bisa lebih cepat, agar asapnya tidak bertambah di Riau," kata Edwar. (cha/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini