Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi Nanang mengatakan telah menerima laporan dari warga terkait hal itu. Ia pun mencium bau belerang begitu menyengat di Cipageran.
Setelah berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), bau belerang disinyalir berasal dari Kawah Ratu Gunung Tangkuban Perahu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sendiri mencium bau tersebut, kemudian kami berkoordinasi dengan PVMBG. Dari laporannya memang angin bertiup ke arah Selatan," ujar Nanang saat dihubungi detikcom, Rabu malam.
Nanang mencium bau belerang selama 15 menit. Kendati begitu, ia meminta warga tidak panik. "Saat ini Gunung Tangkuban Perahu statusnya masih waspada, level II, tapi sejauh ini belum ada erupsi yang berlebihan," katanya.
Bau belerang juga tercium di Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Dede Juarsih (45), warga Tani Mulya, mengaku masih mencium bau belerang hingga pukul 20.00 WIB.
"Tadi sebelum Magrib tercium bau belerang, saya sempat cek kaus kaki anak saya, takutnya dari sana, tapi ternyata baunya lain," ujar Dede.
Dede mengatakan tetangganya berhamburan keluar dari rumah untuk mencari tahu sumber bau belerang tersebut.
"Ternyata saat saya cek status di WhatsApp, hampir kebanyakan update statusnya soal bau belerang, mudah-mudahan tidak ada apa-apa," katanya.
Saat dimintai konfirmasi kembali pada Kamis (12/9/2019), Dede mengatakan bau belerang sudah tak lagi tercium. "Kalau pagi ini sudah tidak tercium lagi," katanya.
Kepala PVMBG Kasbani mengatakan, seketika mendapatkan informasi terciumnya bau belerang hingga ke wilayah Cimahi dan sekitarnya, pihaknya segera melakukan pengecekan dengan mengukur kandungan gas Gunung Tangkuban Perahu.
"Hasil pengukuran menunjukkan belum adanya indikasi peningkatan konsentrasi gas CO2 dan SO2 yang signifikan. Hasil pengamatan di bibir Kawah Ratu pada tanggal 11 September 2019 pukul 21.30 WIB, dapat teramati asap dengan konsentrasi sedang hingga tebal setinggi sekitar 180 m di atas permukaan kawah," kata Kasbani dalam pernyataan resminya.
Dari hasil analisis data pemantauan, terciumnya gas pada jarak yang relatif jauh dari kawah dimungkinkan karena embusan angin yang kencang yang dominan ke arah selatan-barat daya, yakni arah Cimahi dan sebagian wilayah Kabupaten Bandung Barat berada.
"PVMBG-Badan Geologi mengimbau agar masyarakat yang berada di luar radius 1,5 km agar tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa namun tetap mengikuti perkembangan aktivitas gunung api dari PVMBG dan pemerintah daerah/BPBD setempat," katanya.
PVMBG: Status Gunung Tangkuban Perahu Masih Tinggi:
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini