"Badan Advokasi Hukum dan Ham DPP Partai Golkar akan mengawal dan menjadi garda terdepan dalam membela Tim Pemenangan Bamsoet For Golkar 1 dari berbagai upaya intimidasi dan kriminalisasi dari pihak lain. Sehingga, tim tak perlu takut atau khawatir," ujar Juru Bicara Badan Advokasi Hukum dan Ham DPP Partai Golkar, TB Uuy Faisal Hamdan kepada wartawan, Rabu (11/09/19).
Selain TB Uuy Faisal Hamdan.,SH, turut menjadi deklarator antara lain Amriyati Amin, S.H.,M.H, Apriliana, Irfan Nasution.,SH.,MH, Firman Mulyadi.,SH.,MH, Janter Manurung.,SH.,MH, Iskandar Hasibuan.,SH, Irwansyah Putra.,SH, Asrin Manurung., SH, Juanda Wahid., SH.,MH, Apriyanto.,SH, Toni Sitompul.,SH, Anwarsyah Tarigan.,SH, Mahfudin.,SH, Andrew Simatupang,SH, dan Peryogi.,SH.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menjelang penyelenggaraan Musyawarah Nasional, tidak menutup kemungkinan DPP Partai Golkar memainkan politik gunting tali. Yaitu memecat ataupun memberikan intervensi dan intimidasi terhadap pengurus daerah yang tidak mendukung Airlangga Hartarto yang terbukti gagal menjadi Ketua Umum namun ingin dipilih kembali. Badan Advokasi Hukum dan HAM tidak akan tinggal diam. Kta akan berikan advokasi kepada pengurus daerah yang mengalami nasib seperti itu, sehingga DPP tidak bisa semena-mena," jelasnya.
Uuy menegaskan dalam menggalang dukungan untuk kemenangan Bamsoet menjadi Ketua Umum Partai Golkar 2019-2024, Badan Advokasi Hukum dan HAM DPP Partai Golkar akan fokus pada penggunaan cara-cara bermartabat. Tidak menggunakan politisasi agama, ataupun melanggar peraturan perundangan.
"Prinsip kami, menang terhormat dengan kemenangan yang tinggi tanpa harus merendahkan. Menang bermartabat dengan kemenangan yang besar tanpa harus mengecilkan. Menang terpuji dengan kemenangan yang diberkahi oleh Allah SWT," pungkasnya.
Bamsoet pun merespons dukungan yang disampaikan pengurus Badan Advokasi Hukum dan HAM. Sekaligus mengajak seluruh kader Partai Golkar bersatu padu merapatkan barisan demi kemajuan Partai Golkar.
"Dukungan ini saya terima dengan syarat kita harus kompak. Bukan demi saya pribadi, melainkan demi kemajuan Partai Golkar. Ini bukan tentang saya menjadi Ketua Umum, melainkan tentang bagaimana mempersiapkan nasib Partai Golkar lima tahun kedepan," tandasnya. (van/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini