"Saya agak kesal tadi ketika menonton fit and proper test salah seorang calon kandidat mengatakan 'oh pencegahan KPK itu cuma pergi pasang-pasang poster', di sini jalan integritas. Pengen sekali saja ajari," kata Syarief dalam diskusi di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (11/9/2019).
Syarif menganggap pandangan capim KPK itu kemungkinan bisa terjadi karena program pencegahan tak terlalu disorot media. Karena itu menurut Syarif, KPK sudah memperbaiki pola kerja kehumasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syarif juga berkomentar soal operasi tangkap tangan (OTT) yang juga disorot dalam fit and proper test. Dia menegaskan OTT yang dilakukan KPK hanya memberikan kontribusi 10 persen.
"Dan OTT, sekali lagi OTT, KPK itu cuma bisanya OTT. Tolong dong media juga tulis, dari semua kasus KPK kontribusi OTT itu paling 10 persen, 90 persennya kita kembangkan kasusnya. Termasuk hari Ini, bukan OTT, kita sudah menetapkan misalnya adalah nanti akan diumumkan Febri," kata Syarif.
"Karena apa, OTT itu punya magis seperti nangkap seseorang, padahal tindak pidana pencucian uang misalnya kemarin itu, bukan OTT saya mengumumkan tentang Petral, itu pekerjaan luar biasa sulit tetapi tidak sedahsyat OTT kan pembicaraannya. Padahal itu mungkin akan menyelamatkan banyak uang negara ke depannya," imbuh Syarif.
Panas! Tanya Jawab Desmod dengan Capim KPK Lili soal JC:
(abw/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini