Hal itu disampaikan Nawawi saat menjawab pertanyaan Nasir dalam uji kepatutan dan kelayakan capim KPK. Nasir menanyakan apakah Nawawi akan mengundurkan diri jika ada hakim yang terjerat korupsi saat dirinya nanti menjadi pimpinan KPK.
"Sosok beliau ini saya kenal malah bukan sebagai anggota dewan. Waktu itu saat saya menjabat sebagai Ketua PN Jaktim datang sepucuk surat permohonan agar dikeluarkan surat keterangan secepatnya karena ada rekan beliau yang mau jadi bupati atau wali kota di mana itu," kata Nawawi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (11/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ah bapak itu," kata Nawawi lagi yakin.
Nawawi kemudian mengungkapkan bahwa hingga saat ini surat permohonan itu masih tersimpan. Namun, Nasir masih membantah pernah berkirim surat.
"Sampai sekarang masih ada di saya surat itu," kata Nawawi.
"Saya tidak pernah maju walkot atau bupati," timpal Nasir.
"Ndak. Ada rekan bapak yang mau jadi walikota atau bupati dari mana itu minta surat keterangan bersih dari Jakarta Timur. Kebetulan ke saya. Nah ini saya baca dari anggota komisi tiga, kabulkan saja gitu," tutur Nawawi disambut tawa dari para anggota.
![]() |
Di akhir pernyataannya, Nawawi yang melihat Nasir masih tampak bingung mengatakan akan membawa surat tersebut ke DPR jika kelak dia terpilih sebagai pimpinan KPK.
"Kalau saya terpilih kalau saya RDP di sini saya bawa surat itu ke sini. Masih ada itu," kata Nawawi.
Sebelum sesi fit and proper test berakhir, Nasir juga meminta Nawawi untuk memperlihatkan surat permohonan yang dimaksud.
"Tolong saudara calon mohon rekomendasinya dikasih ke saya. Saya masih bingung bupati atau wali kota mana itu," kata Nasir.
"Insyaallah saya cari yang mulia," jawab Nawawi. (mae/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini