Sebagaimana diketahui, street library itu diluncurkan Ridwan Kamil di akhir masa jabatannya sebagai Wali Kota Bandung. Perpustakaan jalanan itu diluncurkan sebagai upaya meningkatkan minat baca warga Kota Bandung.
Namun usai diluncurkan salah satu inovasi yang digagas RK itu nyatanya tidak berjalan sesuai harapan. Keberadaan boks merah yang salah satunya di sekitar Jalan Asia Afrika nampak kosong tidak berisi buku dan terkunci rapat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Kearsipan, Dispusi Kota Bandung Neti Supriati mengaku bila keberadaan dua perpustakaan jalanan yang sempat diluncurkan belum berjalan. Saat ini pihaknya mengaku sedang mengevaluasi keberadaan dua street library tersebut.
"Program itu tertunda untuk dimatangkan di Kota Bandung. Ini tentu harus ditindaklanjuti," katanya saat ditemui di Balai Kota Bandung, Selasa (9/9/2019).
Dia menuturkan, belum berfungsinya street library di Jalan Asia Afrika dan Taman Pasopati disebabkan tidak adanya pihak yang mengelola.
Saat ini, kata dia, masih memikirkan apakah perpustakaan jalanan di Asia Afrika akan dipindah ke lokasi lain atau tetap dilokasi yang kini ada.
"Bukan kami biarkan, tapi sedang evaluasi apa (street library) di Asia Afrika dilanjutkan atau digeser (ke tempat lain yang lebih aman)," ucapnya.
Menurut dia, penempatan street library ini penting, karena berkaitan dengan keamanan dan kelestarian aset yang dimiliki. Jangan sampai kotak serta buku yang ada justru rusak dan terbengkalai.
"Ini kami ingin jaga aset yang kita miliki," katanya.
Terlepas dari itu, dia menyatakan, saat ini pihaknya telah menerima limpahan aset sebanyak 20 kotak penyimpan buku DPKP3. Kotak-kotak tersebut mirip street library yang berada di Jalan Asia Afrika.
"20 unit itu sudah didelegasikan ke beberapa titik. Seperti di kewilayahan, taman RW (sesuai permintaan). Kenapa kita tidak serta merta menyimpan, karena ini nanti berkaitan dengan siapa yang akan bertanggung jawab (mengelola)," katanya.
Disinggung mengenai bantuan dari Provinsi Jabar terkait program Kolecer (Kotak Literasi Cerdas), dia menuturkan, sejauh ini belum ada bantuan. Karena kemungkinan besar bantuan Kolecer untuk Kota Bandung adalah street library yang ada di Jalan Asia Afrika.
"Kota Bandung tidak dapat bantuan program Kolecer, karena dianggap di Asia Afrika itu untuk Kota Bandung," ujarnya.
Simak video Tokoh Masyarakat Setuju Tegalluar Jadi Ibu Kota Baru Jabar:
(mso/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini