Usai Membunuh Santri Husnul Khotimah, Pelaku Sempat Menodong Korban Lainnya

Usai Membunuh Santri Husnul Khotimah, Pelaku Sempat Menodong Korban Lainnya

Sudirman Wamad - detikNews
Minggu, 08 Sep 2019 16:48 WIB
Foto: Sudirman Wamad
Cirebon - Jajaran Polresta Cirebon berhasil membekuk RM dan YS, pelaku pembunuhan terhadap Muhammad Rozien (17), santri Ponpes Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan, Jabar. Para pelaku keji, usai membunuh masih sempat menodong pemuda lainnya.

Wakapolresta Cirebon Kompol Marwan Fajrin mengatakan setelah menusuk Rozien, dua pelaku tersebut kembali beraksi. Zulva Fuadi (23) menjadi korbannya. Pelaku monodong senjata tajam ke Zulva dan rekannya saat itu berada di Jalan Kesambi, kemudian pelaku membawa Zulva ke Jalan Kapten Samadikun.

Modusnya masih sama saat pelaku menodongkan pisau ke Rozien. Pelaku selalu melempar tuduhan terhadap korbannya terlebih dahulu, bahwa korban pernah memukul rekan pelaku. Setelah itu pelaku menodongkan senjata tajam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"TKP yang pertama dan kedua itu modusnya sama. Pelaku menangakan ke korban, kamu yang mukul teman saya ya?," kata Marwan saat pers rilis di Mapolresta Cirebon Jalan Veteran Kota Cirebon, Jabar, Minggu (8/9/2019).

Lebih lanjut, Marwan mengatakan Rozien saat itu mengelak dan menolak untuk dibawa tempat lain. Hingga akhirnya pelaku menusuk bagian dada Rozien.

"Korban pertama (Rozien) tidak mau dibawa oleh pelaku. Akhirnya terjadi penikaman kejadian sekitar pukul 20.30 WIB. Kemudian di TKP kedua, korban (Zulva) sempat dibawa ke Samadikun kemudian ditodong dan menyerahkan handhpone, uang berikut ATM," katanya.

Setelah menjadi korban pemerasan, Zulva melaporkan ke pihak berwajib. Dari laporan itu, polisi menemukan titik terang atas kasus pembunuhan terhadap Rozien. Sebab, ciri-ciri pelaku yang dipaparkan Zulva sama dengan apa yang dilihat oleh saksi lainnya, yakni Qisthan Gazhi yang merupakan teman dari Rozien.

"Penangkapan berdasarkan TKP kedua yang membuat terang semua, ya modusnya seperti TKP pertama. Setelah ditelusuri, tato wilayah leher ada kesamaan dengan dua tersangka," katanya.

Marwan menambahkan pelaku RM dan YS tak menargetkan korbannya. Keduanya memilih korban secara acak. "RM tugasnya joki, YS yang tugasnya menodongkan senjata. Keduanya dipengaruhi obat-obatan keras," kata Marwan.


Simak Video "Santri di Mojokerto Tewas Dianiaya Seniornya"

[Gambas:Video 20detik]

(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads