"Ya mestinya PB Djarum, ya jangan mudah tersinggung. Tapi tetap sesuai UU bahwa mereka pernah mengarahkan anak-anak untuk tidak merokok, bahwa mereka berprestasi tingkat dunia dan anak-anak yang mereka latih, baik yang menjadi atlet dunia, baik yang hanya direkrut, bisa dibimbing untuk tidak merokok," kata Marwan kepada wartawan, Minggu (8/9/2019).
Marwan mengaku bisa memahami keputusan PB Djarum menghentikan pencarian bakat bulutangkis. Namun, dia menyayangkan keputusan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu kita menyayangkan bahwa PB Djarum karena dia merasa terusik. Mungkin saja dia merasa, 'loh selama ini saya tidak dianggap nih, apa yang saya lakukan'. Kan bisa jadi. Padahal sudah menghasilkan. Ya sepanjang masih ada (yang berminta ikut pencarian bakat) dikerjakan saja, kenapa. Nyatanya rokok itu juga tetap ada," ucap Marwan.
Politikus PKB juga menyadari bahwa Komisi VIII tidak bisa menyalahkan KPAI. Sebab, KPAI memiliki dasar yang kuat yakni undang-undang (UU).
"Kalau saya bilang KPAI salah, legal standing-nya ada, UU. Dibilang PB Djarum menghentikan, terlalu kekanak-kanakan PB Djarum ini. Tidak usah diperdulikanlah. Kan terbukti dari dulu PB Djarum menghasilkan atlet-atlet dunia. Karena kalau kita salahkan KPAI, dia punya alasan," jelasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini