"Selama ini anjing pelacak itu kan untuk melacak narkoba dan terorisme, namun sekarang kita memiliki anjing pelacak yang khusus untuk melacak satwa liar yang diselundupkan. Kita harapkan ini akan membantu polisi dalam mengurangi penyelundupan hewan langka atau pun satwa liar yang dilindungi," ujar Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad dalam keterangannya kepada detikcom, Sabtu (7/9/2019).
Keenam anjing tersebut berjenis hungarian pointer, belgian labrador, cockerspringer spaniel, dan mix breed. Anjing-anjing pelacak tersebut dilatih oleh personel dari Jakarta Animal Aid Network (JAAN) dan Wildlife Conservation Society (WCS)di Pusat Instalasi K9 Deteksi Satwa di Wildlife Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tenaga ahli sebanyak 30 orang dan dipantau langsung oleh tenaga ahli dari Belgia yaitu Miss Natalin," imbuhnya.
Sementara itu, Kapolda Lampung Irjen Purwadi Irianto merasa miris dengan masih maraknya aksi penyelundupan hewan liar. Hewan-hewan liar tersebut diselundupkan ke luar negeri.
"Satwa liar di dunia bahwa 10 persen ada di Indonesia, maka kita dituntut menjaga satwa-satwa ini dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Dunia pun memikirkan bagaimana satwa-satwa jangan sampai punah, maka kita dituntut juga untuk menjaganya," kata Purwadi.
Purwadi menyesalkan masih adanya oknum yang memperjual-belikan hewan liar. Perdagangan satwa liar sendiri termasuk kejahatan ketiga terbesar setelah narkotika dan terorisme.
"Tiga kejahatan besar adalah narkotik, teroris dan satwa langka. Banyak orang memelihara satwa langka padahal itu jelas dilarang oleh undang-undang. Untuk itu mari kita bekerja sama untuk menindak tindak kejahatan yang ada di Lampung khususnya di Bakauheni," lanjutnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini