Ketua Bidang Kemaritiman DPP Partai Golkar, Junaidi Elvis menyatakan dia protes lantaran tak bisa masuk kantor DPP Golkar karena dihalangi sejumlah orang. Saat datang ke DPP tanggal 29 Agustus lalu, dirinya dilarang masuk ke dalam DPP Partai Golkar oleh sejumlah massa berseragam Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) yang berjaga di dalam kantor DPP.
"Statement Airlangga yang bilang pengurus DPP Partai Golkar bisa masuk dan keluar kantor DPP Partai Golkar jelas tidak benar. Bohong itu. Tanggal 29 Agustus lalu, saya hendak masuk ke kantor DPP Partai Golkar, namun sama sekali tidak diizinkan oleh preman-preman berseragam AMPG yang berjaga di depan gerbang DPP," ujar Elvis kepada wartawan, Jumat (6/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa hari lalu Ketua DPD I Sultra Ridwan Bae juga tidak diizinkan masuk ke dalam kantor DPP Partai Golkar. Sejumlah pengurus DPP Partai Golkar lainnya juga mengalami hal serupa. Kenapa kita dilarang untuk masuk ke rumah kita sendiri? Padahal jelas-jelas kita pengurus," katanya.
Elvis mengaku tidak ada alasan yang jelas mengapa para pengurus 'dicekal' masuk ke dalam kantor DPP. Jangankan untuk menggelar rapat, bertemu dengan Ketum atau Sekjen saja dilarang.
"Para preman berseragam AMPG yang berjaga di gerbang masuk, mengatakan tidak boleh ada yang masuk ke dalam kantor DPP jika tidak ada izin dari Ketum atau Sekjen. Sangat tidak jelas alasan yang diberikan. Apa dasarnya Ketum melarang pengurusnya masuk ke dalam kantornya sendiri. Sikap otoriter seperti ini jelas harus kita lawan," tandasnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini