"Itu TPS-nya (bakal) ditutup," ujar Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Bekasi Dodi Agus Supriyanto saat dihubungi, Jumat (6/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harus ditutup kalau nggak ya begitu terus (Kali Jambe penuh sampah)," katanya.
Dodi tidak menjelaskan kapan penutupan dilakukan dan berapa TPS liar yang bakal ditutup. Dia saat ini masih berkoordinasi dengan camat dan kepala desa setempat.
Selain itu, kata Dodi, Dinas Lingkungan Hidup juga berencana menyediakan dump truk yang akan ditempatkan di setiap TPS liar. Sehingga sampah yang dihasilkan warga tidak berceceran dan warga tidak membuangnya di lahan TPS liar.
"Mereka kan juga harus bayar retribusi (pengadaan dump truk atau truk pengangkut sampah), ini kan belum ada kesepakatan mereka inginnya gratis," ujar Dodi.
Sebelumnya, Kepala Desa Mangunjaya Idi Rohidi mengakui masih banyak warganya yang membuang sampah langsung ke kali. Idi menduga lautan sampah di Kali Jambe berasal dari TPS liar di bantaran kali.
"Di antaranya seperti itu, diantarnya ada tempat pembuangan sampah liar atau para pemulung, yang mendaur ulang sampah ini kemudian tanpa kesadaran yang tinggi, membuang ke kali," ujar Idi.
Kali Jambe sendiri hari ini dibersihkan. Sejumlah pejabat daerah dan lapisan masyarakat bergotong royong mengangkut sampah. Sekitar 100 personel gabungan juga dikerahkan.
Halaman 2 dari 2