Ibu-Anak di Gowa Tikam Saudara Iparnya Gara-gara Putrinya Tewas

Ibu-Anak di Gowa Tikam Saudara Iparnya Gara-gara Putrinya Tewas

Hermawan Mappiwali - detikNews
Jumat, 06 Sep 2019 13:20 WIB
Noro (posisi tidur, red) terluka akibat ditikam saudara iparnya sendiri. (Mawan/detikcom)
Makassar - Seorang ibu dan anak di Bajeng, Gowa, Sulsel, harus berurusan dengan polisi. Sang ibu, Hawani (38), bersama putranya, Tahang alias Aang (20), nekat menganiaya dan menikam perempuan bernama Noro (36), yang tak lain adalah saudara iparnya.

"Iya betul (ada kasus penikaman). Anaknya (Aang) sudah kami amankan semalam bersama barang buktinya, untuk ibunya masih sementara pengejaran oleh Team Opsnal Jolloro Bajeng," kata Kapolsek Bajeng Polres Gowa Iptu Hasan Fadhlyh saat dimintai konfirmasi, Jumat (6/9/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iptu Hasan mengatakan insiden tersebut terjadi sekitar pukul 20.00 Wita malam tadi di Dusun Sileo I Desa Paraikatte, Kecamatan Bajeng, Gowa. Saat itu korban yang tengah menjenguk mertuanya yang sakit tiba-tiba didatangi kedua pelaku.

"Datang pelaku perempuan Hawani dari belakang dan langsung mencekik leher korban hingga terjatuh. Kemudian datang pelaku lelaki, Aang, langsung menikam korban sebanyak 2 kali menggunakan sebilah badik," ujar Iptu Hasan.




Akibat insiden tiba-tiba tersebut, korban langsung diamankan sejumlah saksi dan dibawa ke rumah sakit terdekat akibat mengalami luka tikaman pada punggungnya. Sedangkan kedua pelaku melarikan diri meski belakangan polisi berhasil mengamankan Aang.

Soal motif pelaku, beber Hasan, Hawani dan putranya menyimpan dendam atas kematian putrinya 6 tahun silam. Putri Hawani tewas saat sedang bekerja dengan Noro di wilayah Kalimantan. Hawani dan Aang menduga Noro sebagai penyebab kematian putrinya.

"Jadi keterangan pelaku (Aang) bahwa 6 tahun yang lalu korban sempat membawa anaknya pelaku ke Kalimantan. Kemudian terjadi kecelakaan, tenggelam di Sungai Mahakam. Cuma berproses hukum juga di sana, tapi tidak terbukti juga bahwa dia dibunuh itu anak, karena memang dia murni tenggelam, tidak bisa berenang," sebutnya.



Korban dan pelaku masih berstatus keluarga, sehingga salah seorang putri pelaku memang sempat diambil sebagai anak angkat oleh korban lalu dibawa ke Kalimantan hingga insiden kecelakaan tersebut terjadi.



Namun, meski korban pulang ke Sulsel dan menjelaskan insiden tersebut, Hawani tetap menyimpan dendam kepada korban atas kematian putrinya.

"Nah itu yang dia simpan dendam, seolah-olah ini korban yang bunuh itu anak," ujar Iptu Hasan.

Hasan menjelaskan pihaknya saat ini masih fokus mengejar Hawani guna mendalami motif penikaman tersebut. Sedangkan korban masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas Bajeng akibat luka tikaman yang ia derita.

Adapun hubungan keluarga antara Noro dan kedua pelaku ialah saudara ipar. "Suami korban ini, omnya pelaku," ucapnya.
Halaman 2 dari 3
(rvk/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads