Jakarta -
Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) melakukan kajian terhadap anggota legislatif DPR RI terpilih periode 2019-2024. Terdapat 48 caleg terpilih yang disebut Formappi berpotensi menjadi dinasti politik.
"Terdapat 48 caleg terpilih (sejauh penelusuran kami) yang berpotensi menjadi dinasti politik," kata peneliti Formappi Lucius Karus saat jumpa pers 'Anatomi Caleg DPR RI Terpilih Pemilu 2019' di kantornya, Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur, Kamis (5/9/2019).
48 anggota legislatif terpilih yang berpotensi menjadi dinasti politik versi Formappi, yaitu:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Partai Gerindra
- M Rahul (Dapil Riau I) hubungan keponakan M Nazaruddin (napi korupsi) dari eks politisi Demokrat
- Ahmad Muzani (Dapil Lampung I) hubungan suami Himmatul Aliyah yang terpilih caleg DPR (Dapil DKI Jakarta II)
- Budisatrio Djiwandono (Dapil Kalimantan Timur) hubungan anak mantan Gubernur BI Sudrajat Djiwandono dan keponakan Prabowo Subianto
- Ruskati Ali Baal (Dapil Sulbar) hubungan istri Gubernur Sulbar Ali Baal.
2. Golkar
- Kahar Muzakir (Dapil Sumsel I) hubungan ayah kandung Wahyu Sanjaya yang terpilih caleg DPR (Dapil Sumsel II)
- Dedi Mulyadi (Dapil Jabar VII) hubungan suami-istri Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika
- Puteri Komarudin (Dapil Jabar VII) hubungan anak Ade Komarudin
- Dave Akbarsha (Dapil Jabar VIII) hubungan anak Agung Laksono
- Daniel Muttaqien (Dapil Jabar VIII) hubungan anak eks Bupati Indramayu MS Irianto
- Dyah Roro Esti (Dapil Jatim X) hubungan anak Satya Yudha anggota DPR
- Adde Rosi (Dapil Banten I) hubungan istri Wagub Banten menantu Ratu Atut
- Adrian Jopie (Dapil Sulut) hubungan anak Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Tetty
- M Fauzi (Dapil Sulsel) hubungan suami Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani
3. NasDem
- Prananda Surya Paloh (Dapil Sumut I) hubungan anak Ketum Nasdem Surya Paloh
- Lisda Hendrajoni (Dapil Sumbar I) hubungan Istri Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni
- Percha Leanpuri (Dapil Sumsel I) hubungan anak Gubernur Sumsel Herman Deru
- Sri Kustina (Dapil Sumsel II) Istri Bupati Lematang Ilir Penukal Abab
- Yessy Melania (Dapil Kalbar II) anak Bupati Melawi Panji
- Hillary Brigita Lasut (Dapil Sulut) anak Bupati Talaud Elly Lasut
- Hasnah Syam (Dapil Sulsel) istri Bupati Barru Suardi Saleh
- Abdullah Tuasika (Dapil Maluku) adik Bupati Maluku Tengah Abua Tuasikal
4. PAN
- Achmad Hafisz (Dapil Sumsel) adik Bupati Ogan Komering Ilir
- Hanna Gayatri (Dapil Sumsel) kakak Hatta Rajasa
- Hanafi Rais (Dapil Yogyakarta) anak Amien Rais
- Mitra Fakhruddin (Dapil Sumsel) anak Bupati Enkerang Muslimin Bando
- Fachri Pahlevi (Dapil Sulteng) anak Bupati Konawe Kerry Saiful
5. Demokrat
- Wahyu Sanjaya (Dapil Sumsel) anak Kahar Muzakir
- Didi Irawadi (Dapil Jabar) anak Amir Syamsudin
- Eddhi Baskoro (Dapil Jatim) anak SBY
- Rizki Aulia Rahman (Dapil Banten) anak Bupati Pandenglang Irma Narulita
- Aliyah Mustika (Dupil Sulsel) istri Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin
- M Dhevy Bijak (Dapil Sulsel) anak Bupati Luwu Syukur Bijak
6. PDIP
- Putra Nababan (Dapil DKI) anak Panda Nababan
- M Herviano (Dapil Jateng) anak Budi Gunawan selaku kepala BIN
- Puan Maharani (Dapil Jateng) anak Ketum PDIP Megawati
- Paramitha Widya Kusuma (Dapil Jateng) anak Bupati Brebes Indra Kusuma
- Puti Guntur (Dapil Jatim) keponakan Megawati
- Guruh Soekarnoputra (Dapil Jatim) adik Megawati
- Cornelis (Dapil Kalbar) ayah Bupati Landak Karolin Margaret
- Adirana Charlotte Dondokambey (Dapil Sulut) anak Gubernur Sulut Olly Dondokambey
- Vanda Sarundajanf (Dapil Sulut) anak Dubes Indonesia untuk Filipinan Harry Sarundajang
- Arwan M Aras (Dapil Sulbar) anak Bupati Mamuju Tengah Aras Tammauni
7. PKB
- Bertu Merlas (Dapil Sumsel) adik Gubernur Sumsel Herman Heru
- Yaqut Cholil (Dapil Jateng) anak KH Cholil Bisri
8. PKS
- Nevi Zuairina (Dapil Sumbar) Istri Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno
- Netty Prasetiyani (Dapil Jabar) istri Ahmad Heryawan
-Achmad Dimyati (Dapil Banten) suami Bupati Pandeglang Irma Narulita
"Jadi kenapa kekerabatan harus dikritisi karena oligarki parpol ini menjadi semakin terbuka rekrutmen parpol kader-kader punya hubungan kekerabatan karier parpol berjalan lebih cepat dan mudah," kata Lucius.
Sebut Anggota DPR 2019-2024 Didominasi Incumbent, Formappi Soroti Kaderisasi
Formappi juga menyoroti komposisi di parlemen 2019-2024. Jumlah anggota DPR incumbent disebut-sebut masih mendominasi kursi Senayan periode mendatang.
"Dominasi caleg terpilih petahana yang mencapai 56% pada Pemilu 2019 ini, terdiri dari 300 anggota DPR aktif dan 21 anggota DPR terpilih 2014 yang di-PAW namun maju lagi pada Pemilu 2019," kata peneliti Formappi Lucius Karus.
Berikut ini data kategori caleg DPR terpilih yang baru dan incumbent per partai politik menurut Formappi:
1. PKB: 24 caleg DPR baru dan 34 caleg DPR incumbent
2. Gerindra: 31 caleg DPR baru dan 47 caleg DPR incumbent
3. PDIP: 55 caleg DPR baru dan 73 caleg DPR incumbent
4. Golkar: 39 caleg DPR baru dan 46 caleg DPR incumbent
5. NasDem: 40 caleg DPR baru dan 19 caleg DPR incumbent
6. PAN: 15 caleg DPR baru dan 29 caleg DPR incumbent
7. PKS: 20 caleg DPR baru dan 30 caleg DPR incumbent
8. PPP: 8 caleg DPR baru dan 11 caleg DPR incumbent
9. Demokrat: 22 caleg DPR baru dan 32 caleg DPR incumbent
"Incumbent terbanyak berada di PDIP, sebaliknya caleg terpilih baru terbanyak ada di NasDem. Banyaknya incumbent yang terpilih membuktikan bahwa kerja politik mereka di daerah pemilihan berjalan efektif," kata Lucius.
"Parpol belum mampu menyediakan kader-kader baru di DPR yang memiliki semangat kerja optimal bagi kepentingan rakyat dan negara. Hal itu terlihat dari mayoritas anggota DPR incumbent dicalonkan kembali pada Pemilu 2019," imbuh dia.
Menurut Lucius, caleg DPR didominasi incumbent seharusnya kinerja parlemen akan lebih baik, namun tidak ada jaminan. Kinerja parlemen dinilai baik buruknya bukan berdasarkan pengalaman tapi komitmen partai politik.
"Tidak ada jaminan incumbent membuat lebih baik karena dominasi incumbent bukan hal baru. Saya kira menguasai DPR kinerja baik dan buruk bukan pengalaman tapi banyak faktor lain tapi kinerja parpol yang mempunyai komitmen," ucap dia.
Kajian ini melalui metodologi sumber data dari dokumen resmi KPU (CV dan dokumen lainnya) dengan kategori data generik dan non generik. Kajian ini diharapkan menjadi input bagi partai politik, DPR, Caleg terpilih dan masyarakat.
Adapun jumlah kursi DPR 575 orang dari berbagai partai politik. Pemilu 2019 diikuti 16 partai politik yaitu PKB, Gerindra, Golkar, PDIP, Nasdem, Garuda, Berkarya, PKS, Perindo, PPP, PSI, PAN, Hanura, Demokrat, PBB dan PKPI.
Namun hanya 9 parpol yang memenuhi ambang batas parlemen 4% dari suara sah nasional yaitu, PKB (58), Gerindra (78), PDIP (128), Golkar (85), Nasdem (59), PKS (50), PPP (19), PAN (44), dan Demokrat (54).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini