Kepala Kepolisian setempat, John Norman mengatakan, insiden bermula saat anaknya yang baru pulang kuliah itu tiba di rumah tanpa mengabari ibunya. Norman menjelaskan, ibu korban memang memiliki senjata jenis revolver yang telah terisi peluru.
Saat berada di rumah sendirian, si ibu mendengar suara dari dapur. Tanpa sengaja, dia melepaskan tembakan ke arah pintu, yang ternyata suara itu berasal dari kedatangan putrinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Norman mengatakan sang ibu kaget saat mengetahui tembakannya itu justru mengenai putrinya sendiri. Seorang pengacara setempat berpikir apakah akan mengajukan laporan atas peristiwa itu.
Diketahui, kepemilikan senjata api diizinkan di Amerika Serikat berdasarkan amendemen kedua terhadap konstitusi AS. Berdasarkan laporan pemerintah setempat, sekitar 40 ribu orang tewas akibat tembakan pada tahun 2017.
Sementara itu, Gun Violence Archive (GVA) Amerika Serikat mengatakan sepanjang tahun 2019, setidaknya 1.112 orang tewas akibat insiden penembakan yang tidak disengaja.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini